EVALUASI KEBISINGAN TERHADAP KENYAMANAN MASYARAKAT (STUDI KASUS JALAN TOL GEMPOL-PORONG)
Abstract
Indonesia yang merupakan negara berkembang saat ini sedang marak-maraknya melakukan peningkatan pembangunan. Selama 3 tahun terakhir sepanjang 2.623 km jalan tol telah dibangun. Kebisingan yang terus-menerus terpapar tentu saja tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan bagi orang sekitarnya dan dampak yang paling buruk adalah ketulian. Ketidaknyamanan masyarakat sekitar akan dirasakan masyarakat di sekitar pusat kebisingan seperti halnya tidur dan istirahat terganggu. Selain itu juga, terganggunya aktivitas masyarakat seperti halnya kurangnya ketajaman dalam mendengar sesuatu dikarenakan adanya kebisingan tersebut. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh kebisingan mesin kendaran dan mesin alat pembangunan jalan tol serta menganalisis respon kenyamanan masyarakat sekitar terhadap kebisingan yang ditimbulkan. Pengukuran kebisingan dilakukan dengan mengambil tiga titik sampling dengan jarak yang berbeda. Analisa hasil pengukuran tingkat bising dengan menggunakan alat Sound Level Meter (SLM). Nilai rata-rata LSM sebesar 70,3 dB(A) dengan pengukuran ditepi jalan. Hal ini melebihi nilai baku tingkat kebisingan yang telah ditetapkan untuk kawasan perumahan dan pemukiman yang sangat tidak wajar dengan nilai toleransi yakni +3 dB(A) yang tertera pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: 48/MENLH/11/1996 yaitu sebesar 55 dB(A). Didapatkan respon dari warga merasa cukup bising dan merasa cukup terganggu dengan adanya suara bising dari arteri jalan tol. Ditemukan persamaan Y = -0,378X + 77,903 dimana jika jarak pemukiman semakin jauh maka nilai kebisingan tersebut menurun.
Kata kunci: kebisingan, jalan arteri tol, kenyamanan masyarakat
Refbacks
- There are currently no refbacks.