PENGOLAHAN LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM FLOTASI DAN LUMPUR AKTIF, STUDI KASUS: KAWASAN INDUSTRI NGORO

Pedry Arly Yohandry Bessy, Euis N. H.

Abstract


Flotasi adalah unit operasi untuk memisahkan fasa cair atau fasa padat dari fasa cair. Pemisahan partikel dari cairannya pada proses flotasi didasarkan pada perbedaan berat jenis partikel dengan bantuan gelembung udara,. Lumpur Aktif adalah proses pertumbuhan mikroba tersuspensi. Proses ini pada dasarnya merupakan pengolahan aerobik yang mengoksidasi material organik menjadi CO2 dan H2O, NH4. dan sel biomassa baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penyisihan TSS, minyak-lemak, dan COD yang terkandung dalam limbah cair kawasan industri. Dengan variabel perlakuan : 1) Kebutuhan udara pada lumpur aktif yaitu 4 L/menit dan 16 L/menit ; 2) Dengan dan tanpa flotasi 3)Waktu sampling (jam) masing-masing 0, 2, 4, 8, dan 16 jam. Hasil terbaik dari hasil penelitian ini dalam menurunkan kadar COD,TSS dan minyak-lemak pada limbah cair kawasan industri adalah variasi kebutuhan udara sebesar 16 L/menit pada proses lumpur aktif dan penggunaan proses flotasi sebelum menuju proses lumpur aktif yaitu mencapai presentase penyisihan COD sebesar 89,47 %, penyisihan TSS sebesar 70,73%, dan penyisihan minyak-lemak sebesar 90,03%.

Kata kunci: Flotasi, Lumpur aktif, Total padatan tersuspensi (TSS), Chemical Oxygen Demand (COD), Minyak-lemak (FOG).

 

DOI : https://doi.org/10.33005/envirotek.v10i2.1233




Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.