POLA KOMUNIKASI ANTARA ORANGTUA DAN ANAK DALAM KELUARGA BROKEN HOME DI SURABAYA

Sumardjijati MSi

Abstract


Studi Deskriptif Kualitatif tentang Pola Komunikasi Antara Orangtua Dan Anak Dalam Keluarga Broken Home Di Surabaya).

Penelitian ini didasarkan pada pola komunikasi antara orangtua dan anak dalam keluarga broken home. Kurangnya waktu karena keegoisan maupun kesibukan orang tua yang sudah bercerai dapat menyebabkan kurangnya perhatian ke anak dalam hal kebutuhan psikologisnya. Karena dengan adanya perceraian tersebut maka orang tua tidak dapat tinggal seatap lagi dan hal ini dapat mempengaruhi pola komunikasi kepada anaknya.  Kegunaan teoritis untuk menambah wacana komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi  dan kegunaan praktis memberikan gambaran bagi pembaca, khususnya masyarakat umum tentang pola komunikasi antara orang tua dan anak, terutama dalam keluarga broken home.

Landasan dalam penelitian ini adalah komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan.  Komunikasi antarpribadi umumnya berlangsung secara tatap muka (face to face). Dan Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal maka makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya. peranan (role skills), dan terhindari dari konflik peranan dan kerancuan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif Sedangkan teknik pengumpulkan data  dalam penelitian ini dengan menggunakan wawancara mendalam (depth interview) pada orangtua baik ayah maupun ibu yang tidak tinggal seatap lagi dengan anak remajanya berusia 11-24 tahun dalam keluarga broken home di Surabaya.

Hasil  penelitian ini yaitu kebanyakan orangtua baik ayah maupun ibu yang tidak tinggal seatap lagi dengan anaknya dalam keluarga broken home di Surabaya menganut pola komunikasi permissive (membebaskan). Oleh karena itu peranan orangtua penting dalam membimbing anaknya dan tidak dibebaskan begitu saja. Dengan kata lain bahwa menerapkan pola komunikasi permissive akan mempengaruhi hubungan interpersonal dan mengakibatkan komunikasi  kurang baik antara orangtua dengan anaknya.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


http://ejournal.upnjatim.ac.id/public/site/images/ilkom/gambar_1_341