ANALISIS PENGGUNAAN AGREGAT BERGRADASI GAP GRADING PADA CAMPURAN BETON BERPORI DITINJAU TERHADAP MUTU DAN BIAYA

Bambang Sujatmiko, Faishal Nizarsyah

Abstract


Banyak faktor yang  dapat mempengaruhi mutu beton salah satu diantaranya distribusi susunan butir agregat.   Agregat bergradasi baik dalam campuran beton  dapat  menghasilkan beton yang berkualitas yaitu mudah dikerjakan (workability), awet (durability), kuat (strenght) dan ekonomis. Demikian sebaliknya fakta  dari beberapa sumber agregat yang memiliki susunan butir agregat  bergradasi terpisah (gap grading), bila dipakai dalam campuran beton akan menghasilkan beton yang  keropos dan berpori. Penelitian ini bertujuan  untuk menganalisis campuran beton dengan menggunakan agregat bergradasi  terpisah  (gap grading)  ditinjau terhadap  mutu dan biaya  kebutuhan material beton berpori bila dibandingkan dengan beton  normal berdasarkan  berat  volume beton . Metode penelitian eksperimental, dengan 75 benda uji berbentuk Silinder dengan ukuran tinggi 300 mm x diameter 150 mm dengan variasi konsentrasi agregat : #10, #20, #30, #40 dan campuran. Pengujian beton dilakukan pada umur 7, 14 dan 28 hari terhadap kekuatan tekan dan tarik belah, porositas dan resapan. Analisa pengujian dan mix design mengacu pada ASTM dan Standar Nasional Indonesia ( SNI ). Berdasarkan hasil penelitian dan analisa dapat disimpulkan bahwa Kuat tekan beton berpori variasi BP-C sebesar 20,48 Mpa, sedangkan kuat tarik belah beton pada variasi BP-C sebesar 5,92 MPa lebih rendah dari beton normal pada umur 28 hari. Dengan demikian  mutu beton tidak  mencapai  kuat  tekan rata-rata yang ditargetkan yaitu 30 Mpa. Porositas dan resapan beton berpengaruh pada mutu beton, semakin besar nilai porositas menyebabkan meningkatnya resapan dan menurunya mutu beton, begitu pula sebaliknya. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penelitian ini bahwa variasi    PB-C nilai porositas 21,42 % dan nilai resapan 3,91 %, diperoleh  kuat tekan sebesar 20,48 MPa, sedangkan porositas  beton normal 14,70 % dan nilai resapan 3,62 %, diperoleh  kuat tekan sebesar 31,71MPa. Biaya kebutuhan material beton berpori sebesar Rp 567,057.00/m3 atau lebih rendah 12,12 %, jika dibanding dengan  beton normal sebesar Rp 645,925.00/m3. Berdasarkan berat volume beton, sehingga berat volume padat beton berpori yang diperoleh dari hasil  pengujian  sebesar  2089 kg/m3 tidak mencapai berat beton normal (2400 kg/cm3).

Kata kunci : beton berpori, kuat tekan, kuat tarik belah, porositas.


Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.