PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO BETON PASCA BAKAR DENGAN PERBEDAAN PROSES PENDINGINAN

Retno Anggraini,, Edhi Wahyuni S

Abstract


Pada studi kasus gedung pasca kebakaran, perlu diketahui tentang kekuatan struktur beton khususnya perbandingan kuat tekan sisa beton akibat temperatur tinggi suhu pembakaran pada saat kondisi pendinginan tanpa penyiraman dan kondisi pendinginan disertai penyiraman serta keadaan beton (perubahan warna, kerusakan, perubahan struktur mikro) yang terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan temperatur pada benda uji yaitu 200°C, 400°C, 600°C, dan 800°C dengan faktor air semen tetap pada umur setelah 28 hari akan dilakukan penyiraman setelah beton dibakar pada suhu yang telah ditetapkan. Proses pembakaran dilakukan menggunakan burner dengan kapasitas suhu maksimum 1000oC dan dimensi 2x1,5x1,5 m. Dari analisa regresi diperoleh persamaan regresi kuadratik ganda yang menunjukkan bahwa kuat tekan menurun seiring dengan adanya peningkatan suhu (suhu pembakaran). Terjadi perubahan warna pada beton setelah mengalami pembakaran di setiap suhu yaitu pada suhu 200oC warna beton berubah menjadi abu–abu keputihan, suhu 400oC warna beton menjadi coklat, suhu 600oC warna beton menjadi coklat susu dengan bintik-bintik merah tua dan suhu 800oC warna beton menjadi putih. Dari hasil pengujian X-Ray Fluorescence terlihat bahwa setelah beton mengalami perubahan temperatur maka akan terjadi perubahan susunan unsur kimia dalam beton, hal ini dimungkinkan pada suhu tinggi unsur tersebut bereaksi atau mengalami pengikatan dengan unsur lainnya.

Kata kunci: temperatur tinggi, cara pendinginan, X–Ray Fluorescence (XRF)


Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.