RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI AKIBAT PEMBERIAN FORMULA BERBAHAN AKTIF Pseudomonad fluorescent ISOLAT 122 DALAM BERBAGAI BENTUK DAN DOSIS

Elvan Septyan Aldi S, Yenny Wuryandari, Indriya Radiyanto

Abstract


ABSTRAK


Cabai merah (Capsicum annuum L) salah satu hasil pertanian yang penting dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Produktivitas cabai di Indonesia saat ini masih tergolong rendah. Selain itu, permasalahan yang dihadapi adalah mutu cabai kurang baik. Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas cabai Indonesia antara lain penggunaan benih yang kurang bermutu, teknik budidaya yang belum efisien dan penanaman kultivar cabai yang tidak tahan terhadap hama serta penyakit. Rendahnya produksi pada tanaman cabai menunjukkan bahwa kurangnya pupuk atau zat pengatur tumbuh pada tanaman cabai. Pemberian bakteri dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Bakteri yang dapat memacu pertumbuhan dan produksi tanaman memiliki peran sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR), ialah kelompok mikroorganisme tanah.yang menguntungkan. PGPR merupakan golongan bakteri yang hidup dan berkembang dengan baik pada tanah yang kaya akan bahan organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dari masing-masing bentuk formula yang berbahan aktif agensia hayati Pseudomonad fluorescent isolat 122 dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabai dilapang dan untuk mengetahui dosis dari masing-masing bentuk formula yang efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabai dilapang. Penelitian ini disusun berdasarkan rancangan acak kelompok (RAK) dengan dua factor yakni formula dan dosis. terdapat 9 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali dan masing-masing ulangan terdiri dari 10 sampel. Pada penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa perlakuan formula serbuk dosis 10 g jika diaplikasikan di skala lapang paling efektif dalam pertumbuhan dan produksi tanaman cabai. Faktor serbuk dan dosis pada fase vegetatif tidak menunjukkan adanya interaksi, tetapi pada fase generatif menunjukkan adanya interaksi pada kedua faktor.
Kata kunci : Pseudomonad fluorescent, PGPR dan Tanaman Cabai Merah

ABSTRACT


Red chili peppers (Capsicum annuum L) one of the agricultural products that are important and widely cultivated in Indonesia. Productivity chili in Indonesia is still relatively low. In addition, the problems faced are less good quality chili. Factors that lead to low productivity of Indonesian chili, among others, the use of poor seed quality, yet efficient cultivation techniques and planting chilli cultivars that are not resistant to pests and diseases. The low production in pepper showed that the lack of fertilizers or growth regulators in pepper. Giving bacteria can promote the growth and crop production. Bacteria that can spur the growth and production of crops have a role as PlantGrowth Promoting Rhizobacteria (PGPR), is a group tanah.yang beneficial microorganisms. PGPR is a group of bacteria that live and thrive in soil that is rich in organic matter. The purpose of this study was to find out from each masingbentuk formulas that contain active biological agents isolates of fluorescent pseudomonads 122 growth and production of pepper plants dilapang and to determine the dose of each form of formula effective in enhancing the growth and production of pepper plants dilapang. This study is based on randomized complete block design (RAK) with two factors namely formula and dosage. There are nine combination treatment was repeated 3 times and each replicate consisted of 10 samples. In the research that has been done can be concluded that the treatment dose of 10 g of the powder formulation when applied in the most effective field scale in the growth and production of pepper plants. Factors powders and dosage of the vegetative phase did not show any interaction, but on the generative phase showed their interaction on both factors :
Key words : Pseudomonad fluorescent, PGPR and Red Chili peppers


Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.