OPTIMALISASI PEMAKAIAN STARTER EM4 DAN LAMANYA FERMENTASI PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERBAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU
Abstract
Limbah cair tahu dapat dijadikan salah satu jenis pupuk organik karena mengandung makro hara seperti N, P, K , C-Organik dan dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme untuk melakukan proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan starter EM4 dan lamanya proses fermentasi agar diperoleh pupuk cair yang memenuhi standar. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang melibatkan dua faktorial yaitu variasi penambahan starter EM4 yaitu 10 ml; 20 ml; 30 ml; 40 ml; dan 50 ml yang dicampur dengan jus kulit pisang dan tetes dengan lamanya proses fermentasi yaitu 4 jam,5 hari, 10 hari dan 15 hari. Hasil analisa awal limbah cair tahu adalah nitrogen total 0,36%; fosfat sebagai P2O5 0,23% dan kalium sebagai K2O 0,33%. Dari penelitian diperoleh kondisi yang paling optimal adalah dengan pemakaian starter EM4 sebanyak 40ml dan lamanya proses fermentasi 10hari dengan komposisi pupuk yang diperoleh nitrogen N2 1,3%, fosfor sebagai P2O5 1,21% dan kalium sebagai K2O 3,33%. Namun dari hasil yang diperoleh ternyata kadar nitrogen dan fosfat sebagai P2O5 masih belum memenuhi stadart mutu Permentan No.70/Permentan/SR.140/10/2011 tentang pupuk organik cair, sehingga pupuk ini masih belum layak diproduksi secara komersial, namun masih tetap bisa digunakan untuk kalangan sendiri.
Refbacks
- There are currently no refbacks.