PEMANFAATAN SARI TEBU (Saccharum officinarum) DALAM MENGHASILKAN BIOETANOL MELALUI PROSES FERMENTASI
Abstract
Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan konsumsi energi yang semakin meningkat. Salah satu alternatif sebagai substitusi bahan bakar minyak adalah bioetanol. Sari tebu adalah cairan berwana coklat kehijauan hasil penggilingan batang tebu dan berpotensi menjadi bahan baku pembuatan etanol biofuel. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan variasi nutrient dan yeast Saccharomyches cerevisiae terhadap produksi etanol dari sari tebu melalui proses fermentasi dan untuk mengetahui kadar etanol optimum dalam produksi etanol dengan penambahan variasi nutrient dan yeast Saccharomyches cerevisiae. Prosedur pembuatan bioetanol dengan bahan baku sari tebu dimulai dengan hidrolisis menggunakan HCL 1N, lalu fermentasi gula reduksi menjadi bioetanol dengan menambahkan berbagai variasi nutrient dan yeast Saccharomyches cerevisiae. Selanjutnya untuk pemurnian bioetanol dilakukan proses distilasi pada suhu 78-80°C selama 8 jam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya variasi penambahan nutrient dan yeast Saccharomyches cerevisiae memiliki dampak yang kurang signifikan terhadap kadar etanol. Sedangkan untuk kadar etanol optimum pada proses fermentasi 3 hari dicapai dengan menggunakan penambahan 0,5% Nutrient + 0,2%Yeast yaitu sebesar 10,46%.
Refbacks
- There are currently no refbacks.