HIDROLISIS ASAM α-SELULOSA PADA IMPERATA CYLINDRICA L DAN KARAKTERISASI MIKROKRISTALIN SELULOSA
Abstract
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak hutan tropis, total luas kawasan hutan di seluruh Indonesia adalah 120 juta hektar. Pada lahan tersebut tentunya tumbuh subur gulma. Alang-alang (Imperata cylindrica L.) merupakan gulma yang dapat tumbuh di berbagai tanah hutan di Indonesia, kandungannya terdiri dari α-selulosa sebesar 40,22%, kadar holoselulosa sebesar 59,62% dan kadar lignin 31,29%. Penelitian ini dilakukan untuk mencari pengaruh konsentrasi dari HCl dan waktu pemasakan terhadap pembuatan mikrokristalin selulosa. Mencari kondisi optimal terhadap karakteristik mikrokristalin selulosa yang sesuai dengan ketentuan SNI yang berlaku. Proses pembuatan mikrokristalin selulosa menggunakan beberapa metode, yaitu pre-hidrolisis, delignifikasi, bleaching, dan hidrolisis menggunakan HCl. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil mikrokristalin dengan rendemen tertinggi diperoleh pada sampel dengan hidrolisis pada konsentrasi asam klorida sebesar 1,5N, dengan waktu pemanasan 30 menit, dan rendemen mikrokristalin sebesar 74,11%, warna putih, dan ber-Ph netral. Dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa mikrokristalin yang dihidrolisis dengan menggunakan asam klorida sebesar 1,5N sudah sesuai dengan SNI yang berlaku. Dengan indikasi tidak dapat larut dalam air, kadar alcohol sebesar 95%, maupun asam lemah. Susut pengeringan sebesar 0,0871%. Ukuran rata-rata mikrokristalin yang didapatkan saat penelitian yaitu sebesar 26,62 µm. mikrokristalin merupakan selulosa dengan ukuran berkisar antara 2,94 hingga 117,6 µm.
Refbacks
- There are currently no refbacks.