PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI TULANG IKAN TUNA
Abstract
Untuk menunjang kelebihan hasil perikanan di Kepulauan Indonesia. Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berusaha mengolah ikan-ikan tersebut dalam bentuk ikan kalengan untuk memenuhi kebutuhan ikan di dalam negeri atau kebutuhan ekspor. Tulang ikan yang merupakan salah satu limbah industri pengalengan kurang banyak dimanfaatkan. Oleh karena itu peneliti tergerak untuk meneliti limbah industri pengalengan tersebut sebagai bahan baku pembuatan arang aktif, karena dalam tulang ikan mengandung karbon dimana arang aktif merupakan senyawa karbon amorph, yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau dari arang yang diperlakukan dengan cara khusus untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas. Arang aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentuatau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas permukaan. Tulang ikan diarangkan dengan proses pirolisis. Untuk mendapatkan arang aktif, maka arang hasil pirolisis diaktifasi dengan cara penambahan CaCl2 sebagai bahan pengaktif serta dilakukan pemanasan pada suhu dan waktu tertentu, selanjutnya direndam dalam larutan H2SO4 12%. Arang aktif diuji keaktifannya dengan menggunakan larutan Methelyn Blue melalui peniteran. Hasil dari penelitian ini didapat kondisi yang paling baik untuk pembuatan arang aktif yaitu konsentrasi CaCl2 20%, waktu aktifasi 40 menit, suhu aktifasi 75 °C dan daya serap terhadap Methelyn Blue 99,12 ml/g.
Refbacks
- There are currently no refbacks.