EKSTRAK BAWANG PUTIH BUBUK DENGAN MENGGUNAKAN PROSES SPRAY DRYING
Abstract
Bawang putih banyak digunakan sebagai bumbu utama pada berbagai masakan karena aromanya yang khas. Aroma khas tersebut karena adanya komponen aktif (Allicin) pada bawang putih. Allicin juga berguna untuk daya anti kolesterol yang dapat mencegah penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan lain sebagainya. Komponen Allicin bersifat volatil sehingga bila penanganannya salah maka dapat menyebabkan kerusakan. Untuk mengawetkan bawang putih yaitu dengan cara pengeringan. Salah satu proses yang dapat digunakan adalah spray drying karena proses ini membutuhkan waktu yang singkat. Proses spray drying adalah proses pengeringan dengan cara menyemprotkan fase cair menjadi butiran-butiran kecil kemudian mengontakkannya dengan udara panas sehingga menjadi bubuk. Umpan yang akan dikeringkan dapat berupa larutan ataupun suspensi dengan viskositas tertentu. Penelitian ini dilakukan percobaan pembuatan ekstrak bawang putih bubuk dengan variasi perbandingan massa bawang putih dengan pelarut air tertentu yang dimulai dari perbandingan 1:1, variasi konsentrasi maltodekstrin 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%, serta variasi suhu udara masuk 160 oC, 170 oC, 180 oC dan 190 oC. Hal yang diamati adalah pengaruh konsentrasi maltodekstrin dan suhu udara masuk terhadap karakteristik ekstrak bawang putih bubuk yang dihasilkan. Karakteristik bubuk yang dianalisa meliputi kadar air, bulk density, wettability, solubility dan organoleptik. Dari hasil analisa diketahui bahwa dengan meningkatnya suhu udara inlet menyebabkan terjadinya penurunan kadar air. Begitu juga dengan meningkatnya suhu udara masuk menyebabkan terjadinya peningkatan bulk density, wettability dan solubility.
Refbacks
- There are currently no refbacks.