PEMANFAATAN KULIT KAPOK SEBAGAI KARBON AKTIF UNTUK PENYERAPAN LOGAM Cu DAN Cr PADA LIMBAH ELEKTROPLATING
Abstract
Kulit buah kapok randu (Ceiba Pentandra) selama ini kurang begitu dikenal oleh sebagian masyarakat. Maka dengan perkembangan Ilmu dan Teknologi, kulit buah kapok randu ini dapat dimanfaatkan dan dijadikan suatu barang yang berguna yaitu dapat dijadikan karbon aktif atau arang aktif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas arang aktif dalam penyerapan logam-logam berat, khususnya Cu dan Cr dan juga untuk mengetahui kondisi penyerapan yang terbaik. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berat arang aktif 60 gram; 80 gram; 100 gram; 130 gram; 150 gram dan waktu pengadukan 20 menit; 30 menit; 40 menit; 50 menit; dan 60 menit. Prosedur yang digunakan pertama adalah kulit randu dikeringkan kemudian dikarbonasi sehingga kulit menjadi karbon aktif. Kemudian kulit tersebut dites dan diaplikasikan ke limbah electroplating untuk mengurangi konsentrasi limbah Cu dan Cr. Dari hasil yang dicoba diperoleh kondisi yang terbaik pada penyerapan untuk logam Tembaga (Cu) yaitu pada berat 100 gram dan menit ke 20 diperoleh hasil yang terbaik 58,83 mg/L, sedangkan untuk logam Crom (Cr), juga pada berat 100gram dan menit ke 20 diperoleh hasil yang terbaik 10,1 mg/L. Persen penyerapan yang terbaik untuk logam Cu didapatkan 96,30% dan untuk logam Cr 94,66%. Hasil analisa karbon aktif (C) adalah 33562,82 mg/L atau sekitar 3,36%.
Refbacks
- There are currently no refbacks.