EKSTRAKSI BAHAN PEWARNA ALAMI DARI KAYU MAHONI (Swietenia mahagoni) MENGGUNAKAN METODE MAE (MICROWAVE ASSISTED EXTRACTION)
Abstract
Saat ini banyaknya pemakaian zat warna sintetis dapat disebabkan oleh faktor kemudahan memperoleh zat warna sintetis serta faktor produksi dan penggunaan zat warna alam yang belum optimal. Akan tetapi mengingat harga zat pewarna sintetis yang cenderung lebih mahal, potensi pencemaran lingkungan akibat pemakaian zat warna sintetis yang cukup besar, serta adanya kandungan azodyes tertentu dalam zat warna sintetis yang telah dilarang penggunaannya, maka pemakaian zat warna alam perlu dibudayakan. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan proses ekstraksi bahan pewarna alami dari kayu mahoni dengan metode Microwave Assisted Extraction. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama ekstraksi dan daya microwave yang digunakan terhadap rendemen (yield) pewarna yang diperoleh. Cacahan kayu mahoni sebanyak 10 g diekstraksi dengan menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE) dengan memvariasi daya microwave (100 W dan 380 W) dan waktu ekstraksi (10, 20, 30, 40, dan 50 menit). Filtrat yang diperoleh dipanaskan sampai diperoleh serbuk bahan pewarna. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa semakin besar daya microwave yang digunakan dan semakin lama waktu yang diperlukan untuk ekstraksi maka pewarna yang dihasilkan akan semakin banyak. Dari hasil pencelupan pewarna dari kayu mahoni, bahan kertas saring dapat dicelup dengan baik dan memberikan warna coklat. Sedangkan dari hasil pengujian ketahanan luntur warna terhadap bahan kertas saring melalui pencucian dan penggosokan terlihat bahwa pencelupan dengan pewarna dari kayu mahoni memiliki ketahanan luntur yang baik. Hal ini membuktikan bahwa kandungan yang terdapat pada kayu mahoni dapat digunakan sebagai zat warna alami.
Refbacks
- There are currently no refbacks.