GARAM INDUSTRI BERBAHAN BAKU GARAM KROSOK DENGAN METODE PENCUCIAN DAN EVAPORASI

Ketut Sumada, Retno Dewati, Suprihatin Suprihatin

Abstract


Garam krosok atau disebut “Crude Solar Salt” merupakan garam yang dihasilkan melalui proses evaporasi dan kristalisasi air laut. Beberapa garam krosok yang dihasilkan khususnya di Jawa Timur mempunyai kualitas yang berbeda-beda hal ini dipengaruhi oleh kualitas air laut sebagai bahan baku, fasilitas produksi yang tersedia dan penanganan pasca panen. Empat contoh garam krosok yang diperoleh dari berbagai sentra garam di Jawa Timur mempunyai kadar natrium klorida yang berbeda-beda yaitu : 89.25% ; 82.32% ; 83.65% dan 88,34 % (dry base), sisanya adalah bahan pengotor seperti ion magnesium (Mg), kalsium (Ca), sulfat (SO4) dan lainnya. Garam krosok yang dihasilkan memiliki kualitas rendah karena kandungan natrium klorida (NaCl) hanya berkisar antara 80-90 %, kualitas ini masih berada dibawah dari standar nasional Indonesia (SNI) yaitu kadar NaCl minimal 94,7 % untuk garam konsumsi dan diatas 98 % untuk garam industri. Dalam rangka memenuhi standar nasional Indonesia (SNI) untuk garam konsumsi maupun garam industry, perlu dilakukan pengolahan terhadap garam krosok yang tersedia, proses yang dilakukan meliputi proses PENCUCIAN dengan larutan garam mendekati jenuh (300 gram/liter air) yang bertujuan untuk menghilangkan kandungan bahan pengotor “tidak terlarut” seperti tanah, debu dan pasir, serta bahan pengotor “terlarut” seperti ion magnesium (Mg), kalsium (Ca), sulfat (SO4) dan kalium (K). Proses EVAPORASI sering disebut rekristalisasi dilakukan setelah proses pencucian, meliputi proses pelarutan garam dan evaporasi, evaporasi dilakukan secara bertahap dan evaporasi total dan partial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas garam krosok yang dihasilkan setiap daerah berbeda-beda dengan kisaran kandungan NaCl : 82.32% - 89.25%, proses pencucian dengan larutan garam mendekati jenuh menghasilkan garam dengan kadar NaCl: 94,85 % - 98,14 %, proses evaporasi tahap pertama menghasilkan garam dengan kadar NaCl : 97,75 % - 99,21 %, proses evaporasi tahap kedua dengan evaporasi total menghasilkan garam dengan kadar NaCl : 98,67 % - 99,43 % dan dengan evaporasi partial menghasilkan garam dengan kadar NaCl : 99,34 % - 99,73 %. Proses pencucian dapat menghasilkan garam yang memenuhi standar garam konsumsi, dan proses evaporasi tahap kedua secara total maupun partial dapat menghasilkan garam yang memenuhi standar garam industri.


Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Copyright @ 2006 Jurnal Teknik Kimia -Program Studi Teknik Kimia - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur
______________________________________________________________________

Pusat Publikasi | Teknik Kimia | Fakultas Teknik (Gedung Giri Reka ) | Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur, Indonesia

Jln. Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar Surabaya, 60294 Email : jurnaltekkim@upnjatim.ac.id