KARAKTERISTIK NATRIUM SILIKA DARI GEOTHERMAL SLUDGE DAN ABU BAGASSE
Abstract
Limbah geothermal dan abu bagasse merupakan limbah yang mengandung silika amorf yang sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Kebutuhan Natrium Silikat dipasaran cukup tinggi sehingga dibutuhkan suatu penelitian yang bertujuan untuk memenuhi standart nilai rasio SiO2/Na2O (Modulus) natrium silikat. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh konsentrasi Natrium Hidroksida (NaOH) dan berat bahan baku terhadap modulus natrium silikat. Proses pembentukan natrium silikat dilakukan menggunakan metode ekstraksi dengan pelarut basa (natrium hidroksida) pada suhu 100oC dalam waktu ekstraksi 60 menit. Larutan natrium silika yang dihasilkan dianalisis kadar natrium dan silikanya dan dihitung besarnya modulus yang dihasilkan. Variabel proses yaitu konsentrasi larutan natrium hidroksida : 0,5 N, 1,5 N, dan 2,5 N serta berat limbah geothermal dan abu bagasse yang diekstraksi yaitu : 60, 90, 120, 150 dan 180 gram. Laturan natrium hidroksida yang digunakan yaitu 1 liter. Temperatur proses ekstraksi 1000C dan waktu ekstraksi 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan modulus terbesar yang diperoleh yaitu 2,00 sedangkan untuk limbah abu bagasse modulus yang diperoleh 1,34. Berdasarkan hasil berat jenis dan modulus tersebut dapat diketahui bahwa limbah geothermal sludge memberikan modulus yang lebih besar dibandingkan dengan limbah abu bagasse.
Refbacks
- There are currently no refbacks.