KONSENTRASI CROSS-LINKER TERHADAP PERFORMA ADSORBEN BERBASIS THERMOSENSITIVE NIPAM-CO-DMAAPS GEL
Abstract
Penyebab pencemaran logam berat di perairan Indonesia, seperti yang terjadi di teluk Jakarta adalah kegiatan industri yang menghasilkan limbah logam berat. Akumulasi logam berat dalam air dan tanah dapat membahayakan kelestarian ekosistem. Salah satu teknologi terbaru dalam separasi ion logam berat adalah metode adsorpsi dengan zwitterionic betaine. Adsorben berbasis thermosensitive polimer gel khususnya zwitterionic betaine memiliki kelebihan yaitu mampu menunjukkan selektivitas ion. Ion tersebut dapat diikat melalui charged group yang terletak di perulangan unit yang sama. Kation akan diikat oleh charged group bermuatan negatif (SO3-) dan anion akan diikat oleh charged group bermuatan positif (N+) adsorben secara simultan. Pada penelitian ini gel hasil kopolimerisasi antara N-isopropylacrylamide (NIPAM) dan N,N’-dimethyl(acrylamidopropyl)ammonium propane sulfonate (DMAAPS) akan digunakan sebagai adsorben. Pada penelitian ini thermosensitive NIPAM-co-DMAAPS gel dipersiapkan melalui reaksi polimerisasi radikal bebas dengan menggunakan N,N,N’,N’-tetramethylethylenediamine (TEMED) sebagai akselerator, ammonium peroxodisulfate (APS) sebagai inisiator, dan N,N’-methylenebisacry-lamide (MBAA) sebagai cross-linker dengan konsentrasi 10 mmol/L dan 30 mmol/L. Untuk mengetahui keberhasilan sintesa gel dilakukan uji FTIR. Larutan Zn(NO3)2 digunakan untuk menguji performa dari gel antara lain adsorpsi terhadap ion logam berat serta hubungannya dengan swelling degree. Selain itu semakin tinggi jumlah ion yang teradsorp akan mengakibatkan naiknya nilai swelling degree.
Refbacks
- There are currently no refbacks.