BIOETANOL DARI BUAH KERSEN (MUNTINGIA CALABURA) MENGGUNAKAN SACCHAROMYCES CEREVISIAE
Abstract
Harga minyak dunia menyentuh US$50 per barel pada tahun 2016 dan diperkirakan naik menjadi US$60 pada akhir 2017, sedangkan fokus pemerintah pada tahun 2014, untuk meningkatkan produksi minyak bumi menjadi 1 juta barel, menyebabkan ketersediaan minyak bumi Indonesia berkurang lebih cepat kurang dari 23 tahun. Bioetanol merupakan salah satu energi alternatif yang terbuat dari bahan organik yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak bumi. Buah kersen memiliki kandungan glukosa 0,661 gr/ml dan karbohidrat 7,55 gram dalam 100 gram buah, sehingga diperkirakan berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi buah kersen sebagai bahan baku pembuatan bioethanol dan mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi terhadap kadar etanol. Metode penelitan yang digunakan adalah persiapan bahan baku, hidrolisis, fermentasi, destilasi dan dehidrasi. Hasil kadar etanol yang diperoleh dengan variasi waktu fermentasi 3, 5, 7,dan 9 hari adalah 4,11 %, 4,82%, 4,82 %, dan 5,19 %.
Refbacks
- There are currently no refbacks.