PENGEMBANGAN KNOWLEDGE SHARING PADA PENINGKATAN KETERHANDALAN

Tedjo Sukmono1), Pratikto2), Sudjito Suparman3), dan Purnomo Budi Santoso4)

Abstract


ABSTRAK
Salah satu hal yang mendukung kelancaran kegiatan operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin-mesin produksi dalam melaksanakan tugasnya, utnuk mencapai hal tersebut diperlukan adanya sistem perawatan yang baik.  Maintainability dapat didefinisikan juga sebagai kemampuan suatu peralatan atau mesin untuk dipelihara dimana perawatan merupakan serangkaian tindakan yang diambil untuk mempertahankan atau memperbaiki mesin sehingga mesin dalam kondisi siap pakai menurut Imam Sodikin (2008). Untuk mengoptimumkan maintainabilitas sistem ada dua factor yang perlu diperhatikan yaitu model knowledge sharing perawatan (maintenance model) dan perancangan untuk mendapatkan tingkat reliability tertentu. Pada idealnya semakin banyak jam mesin yang tersedia maka semakin banyak produk yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil analisis, pada perusahaan “X”  waktu rata-rata diantara kerusakan untuk jenis kerusakan A 285,71jam, B 555,56jam, C 1020,41jam. Nilai Reliability mesin mixer scanima untuk jenis kerusakan A 95,9%, jenis kerusakan B 97,9%, untuk jenis kerusakan C 98,8%. Dari perhitungan Maintanability didapat, waktu rata-rata diantara perawatan untuk jenis kerusakan A 255,45jam, B 464,46jam, C 729,87jam. Didapat nilai Availability untuk semua jenis kerusakan mencapai diatas 98,8%. Total biaya perawatan pertahunnya untuk penjadwalan perawatan yang baru lebih hemat Rp. 334.938.472,76/tahun dengan penjadwalan yang lama.
Kata kunci : Knowledge Sharing,  TPM (Total Productivity maintenance), Reliability) .

ABSTRAK

Salah satu hal yang mendukung kelancaran kegiatan operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin-mesin produksi dalam melaksanakan tugasnya, utnuk mencapai hal tersebut diperlukan adanya sistem perawatan yang baik. Maintainability dapat didefinisikan juga sebagai kemampuan suatu peralatan atau mesin untuk dipelihara dimana perawatan merupakan serangkaian tindakan yang diambil untuk mempertahankan atau memperbaiki mesin sehingga mesin dalam kondisi siap pakai menurut Imam Sodikin (2008). Untuk mengoptimumkan maintainabilitas sistem ada dua factor yang perlu diperhatikan yaitu model knowledge sharing perawatan (maintenance model) dan perancangan untuk mendapatkan tingkat reliability tertentu. Pada idealnya semakin banyak jam mesin yang tersedia maka semakin banyak produk yang dihasilkan.

Berdasarkan hasil analisis, pada perusahaan “X” waktu rata-rata diantara kerusakan untuk jenis kerusakan A 285,71jam, B 555,56jam, C 1020,41jam. Nilai Reliability mesin mixer scanima untuk jenis kerusakan A 95,9%, jenis kerusakan B 97,9%, untuk jenis kerusakan C 98,8%. Dari perhitungan Maintanability didapat, waktu rata-rata diantara perawatan untuk jenis kerusakan A 255,45jam, B 464,46jam, C 729,87jam. Didapat nilai Availability untuk semua jenis kerusakan mencapai diatas 98,8%. Total biaya perawatan pertahunnya untuk penjadwalan perawatan yang baru lebih hemat Rp. 334.938.472,76/tahun dengan penjadwalan yang lama.

Kata kunci : Knowledge Sharing, TPM (Total Productivity maintenance), Reliability) .


Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.