PENDIDIKAN PENGOLAHAN MAKANAN MURAH, SEHAT, LAYAK DAN AMAN DIKOMSUMSI KEPADA PENJUAL MAKANAN JAJANAN

Ikha Deviyanti Puspita, Dian Lutfiana Sufyan

Abstract


Abstrak

 

Food sellers in the school environment have the role of fulfilling some of the nutritional needs of students. According to the results of testing of School Children Snack Food Samples taken throughout Indonesia in 2014, only 76.18% that met requirement while the target to be achieved was 90%. These problems, encourage community service to provide snack that is cheap, healthy, proper and safe through education to food sellers. The aim is to increase knowledge, attitudes of food sellers and the availability of suitable and affordable food. The targets are food sellers at SD Depok Baru 4, Pancoran Mas Depok. The instrument used was module entitled "Yuuk... Make Healthy Snacks Balanced & Inexpensive". The method used is observations and assessments, then conduct a counseling program with material according to the problem prioritization. The results were the majority of the targets attended by food sellers (92.8%), while beverage sellers (7.7%). In the Post test measurement, there was an increase in knowledge score, most of the targets had a positive increase in knowledge (76.9%). Based on the results of statistical tests, it is seen that there are significant differences in knowledge in a row seen in aspects of total knowledge (p = 0.008). Most of the targets experienced positive attitude changes (69.2%), but some also after the intervention the target attitude decreased (15.3%) and the same before and after (15.3%). the results of the analysis, all aspects of attitude seen changes in a positive direction, and significant (p = 0.004). So that the knowledge and attitudes of food sellers do not decrease, it is recommended to increase the frequency of community service periodically to assessthe feasibility of food soldand learn through media that is easy to be remembered continuously in the school environment to traders, teachers and parents of students.

Keywords: food sellers, food feasibility, nutrition education, affordable food

Abstrak

Penjualmakanan di lingkungan sekolah memiliki peran memenuhi sebagian kebutuhan gizi siswa,  harus segera diperhatikan tingkat kelayakan makanannya. Menurut hasil pengujian sampel Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang diambil di seluruh Indonesia tahun 2014, yang memenuhi syarat sebesar 76,18% sedangkan target yang harus dicapai adalah sebesar 90%. Permasalahan tersebut, mendorong pengabdi untuk melakukan pengabdian masyarakat mengenai pendidikan pengolahan makanan murah, sehat, layak dan aman dikomsumsi kepada penjual makanan jajanan,  tujuan dan target untuk meningkatkan pengetahuan, sikap pedagang dan tersedianya makanan yang layak konsumsi dengan harga terjangkau serta terwujudnya proses manajemen dan pengolahan pangan yang benar dan sesuai. Sasaran merupakan para pedagang jajanan anak sekolah. Lokasi di SD Depok Baru 4, Pancoran Mas Depok. Instrument kegiatan pengabdian ini adalah modul berjudul ”Yuuk..Buat Jajanan Sehat Bergizi Seimbang & Murah”. Metode yang dilakukan adalah mengidetifikasi masalah melalui pengamatan dan penilaian keamanan makanan, lalu menentukan proritasmasalah dan kemudian melakukan program penyuluhan dengan materi sesuai prioritas masalah. Hasil atau luaran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagian besar sasaran yang hadir pedagang makanan (92,8 %), sedangkan minuman (7,7%). Pada pengukuran Post test, terjadi peningkatan skor pengetahuan sebagian besar sasaran mengalami peningkatan secara positif pengetahuan (76,9 %), namun ada juga setelah intervensi pengetahuan sasaran menurun (7,6%) dan yang sama sebelum dan sesudah (15,3 %). Dan berdasarkan hasil uji statistik, terlihat adanya perbedaan pengetahuan yang bermakna secara berturut-turut terlihat pada aspek pengetahuan total (p=0,008). Sebagian besar sasaran mengalami perubahan positif sikap (69,2 %), namun ada juga setelah intervensi sikap sasaran menurun (15,3%) dan yang sama sebelum dan sesudah (15,3 %). Hasil analisis, seluruh aspek sikap terlihat perubahan kearah positif, dan bermakna (p=0,004). Agar pengetahuan & sikap pedagang jajanan tidak menurun, maka direkomendasikan untuk menambah frekuensi pengabdian masyarakat dengan penilaian kelayakan makanan secara berkala & pembelajaran melalui media yang mudah diingat secara berkesinambungan di lingkungan sekolah kepada pedagang, guru maupun orangtua siswa.

Kata kunci :pedagangmakanan, kelayakanmakanan, pendidikanpengolahan&ekonomi


Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Bisnis Indonesia diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis UPN Veteran Jawa Timur