PELATIHAN CARA BERTANAM BERTINGKAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR-SAYURAN DI DEPOK
Abstract
Abstract
Indonesia Basic Health Survey noted a substantial increase on prevalence of obesity in 2010, 2013 and 2018 (18,8%; 26,6% and 31% respectively). The highest prevalence of obesity mostly happened to those who living in urban than rural. Obesity and degenerative disease can be prevented by consuming adequate vegetable. Depok is city with dense population, especially nearby University of Indonesia. Most of arable lamd are transformed into residence, so it limits the growing space. Current community service aims to form vegetable consumption habit among the resident by using available space as verticulture. This training was conducted by using organic and non-organic waste as the growing medium. Method used were participative and giving demo to change behaviour. Participants experienced themselves on planting vegetable from seeds until harvesting using verticulture. Succeed indicator was if most of the participant are able to harvest their own verticilture crops.
Keywords: Urban farming; balance diet; education; vegetables; verticulture
Abstrak
Angka prevalensi obesitas di Indonesia cukup tinggi, hasil riskesdas tahun 2010 menunjukkan prevalensi obesitas mencapai 18,8% dan mengalami peningkatan cukup besar pada tahun menjadi 26,6% tahun 2013 dan meningkat kembali menjadi 31% tahun 2018. Prevalensi obesitas tertinggi terjadi di masyarakat perkotaan dibandingkan pada masyarakat di pedesaan. Angka kejadian obesitas dan penyakit degeneratif dapat dicegah dengan mengonsumsi sayur sayuran dalam jumlah yang cukup. Kota Depok merupakan wilayah yang padat pemukiman khususnya di sekitar Kampus Universitas Indonesia. Lahan pekarangan sudah banyak berubah menjadi daerah pemukiman, sehingga lahan bercocok tanam terbatas. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, bertujuan membentuk kebiasaan konsumsi sayur-sayuran kepada masyarakat dengan memanfaatkan lahan sempit untuk bercocok tanam secara bertingkat. Pelatihan yang dilakukan dengan memanfaatkan limbah organik dan non organik sebagai media tanam. Metode yang digunakan adalah partisipatif dan memberikan contoh untuk merubah perilaku. Peserta langsung praktek bercocok tanam sayur-sayuran dari mulai benih sampai panen dengan menggunakan media vertikulur. Hasil kegiatan ini dapat dikatakan berhasil karena sebagian besar peserta dapat memanen hasil bercocok tanamnya.
Kata kunci: Bertanam Lahan Sempit ; Gizi Seimbang ; Penyuluhan ; Sayur ; VertikulturRefbacks
- There are currently no refbacks.