STRATEGI BRANDING KABUPATEN MALANG MELALUI “PESONA BUDAYA GONDANGLEGI” DALAM MEMBENTUK IMAGE SEBAGAI KOTA PARIWISATA

Herlina Suksmawati

Abstract


Pariwisata merupakan industri global yang bisa menghidupkan jutaan orang di dalam suatu negaramelalui devisa yang didapatkan untuk menumbuhkan perekonomian suatu bangsa. Salah satu Negara yangmengembangkan industri pariwisata adalah Indonesia. Agar memiliki daya tarik minat wisatawan yang datangdari dalam negeri maupun mancanegara untuk berkunjung lebih lama dan tinggal, untuk menikmati sebuahdestinasi maka dibutuhkan pemasaran pariwisata. Strategi pemasaran sangat memainkan peran penting dalamindustri pariwisata yang telah ditetapkan untuk bisa menjalankan akitifitas promosi sehingga dengan adanyastrategi pariwisata yaitu promosi bisa berkembang. Diperlukannya pemasaran pariwisata ini adalah untukmembuat wisatawan berkeinginan untuk berkunjung ke sebuah destinasi. Metode dalam penelitian ini adalahmenggunakan pendekatan kualitatif, melalui observasi yang lebih mendalam dan teliti terhadap objek-objekpenelitian. Berbagai upaya ditempuh daerah untuk mempromosikan program pariwisatanya, salah satunya yangsaat ini sedang menjadi tren adalah konsep destination branding daerah. Di Kabupaten Malang memiliki eventyang bertajuk gelar budaya melalui carnaval dengan tema Pesona Budaya Gondanglegi, dimana event ini digelarsetiap satu tahun sekali. Proses branding destinasi pariwisata bukan hanya sekedar mengaplikasikan strategibranding melalui Brand Positioning, Brand Identity, Brand Personality, tetapi juga bisa dengan cara yang lain.Strategi pemasaran ini harus dikoordinasikan dengan seluruh pemangku kepentingan destinasi pariwisata.Kata kunci : Strategi branding, Pesona budaya Gondanglegi, Brand image

References


Andia, A. (2008). Branding the Generic City. Miami: Florida Internasional.

Anholt, S. (2010). Definitions of place branding – Working towards a resolution. Place

Branding and Public Diplomacy, 1-10.

Badan Pusat Statistika. (2020). Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia

Menurut Kebangsaan. Dalam https://www.bps.go.id/indicator/16 /1821/1/jumlahkunjunganwisatawan-mancanegara-keindonesia-menurutkebangsaan.html.

Diakses pada

Desember 2022.

Chiu, S.-C., Liu, C.-H., & Tu, J.-H. (2016). The influence of tourists’ expectations on

purchase intention: Linking marketing strategy for low-cost airlines. Journal of Air

Transport Management, 53, 226–234. http://doi.org/10.1016/j.jairtraman.2016.03.010.

Damanik, J., & Weber, H. F. (2006). Perencanaan Ekowisata Dari Teori ke Aplikasi.

Yogyakarta: Andi Offset.

David A AAKER. (2002). Bulding Strong Brands. Australia: Simon& Schuster UK Ltd

Africa House Kingsway London WC3B 6AH.

Ferns, B. H., & Walls, A. (2012). Enduring travel involvement, destination brand equity, and

travelers’ visit intentions: A structural model analysis. Journal of Destination Marketing

and Management, http://doi.org/10.1016/j.ijhm.2015.01.01 0.

Holloway, J. C., & Robinson, C. (1995). Marketing for Tourism. Singapore: Lingman Group

Limited.

Horng, J. S., Liu, C. H., Chou, H. Y., & Tsai, C. Y. (2012). Understanding the impact of

culinary brand equity and destination familiarity on travel intentions. Tourism

Management, 33(4), 815–824. http://doi.org/10.1016/j.tourman.2011.09 .004.

Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia

Kasapi, I., & Cela, A. (2017). Destination Branding: A Review of the City Branding

Literature.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Managemen 15tht Edition. New Jersey:

Prentice Hall

Kemenparekraf. (2021). trategi Digital Tourism dalam Menggaet Wisatawan. Dalam

https://www.kemenparekraf.go.id/r agam-pariwisata/Strategi-DigitalTourism-dalamMenggaetWisatawan.

Diakses pada 31 Januari 2022.

Kurniawan, F., Adrianto, L., Bengen, D. G., & Prasetyo, L. B. (2016). Vulnerability

assessment of small islands to tourism: The case of the Marine Tourism Park of the

Gili Matra Islands, Indonesia. Global Ecology and Conservation, 6, 308–326.

http://doi.org/10.1016/j.gecco.2016.04.0 01.

Lestari & Aprilia. (2013). Membangun Nation Branding Dalam Upaya Meningkatkan Daya

saing Sektor Pariwisata Indonesia. Palembang: STIE Multi Data Palembang.

Manafe, J. D. Setyorini, T., & Alang, Y. A. (2016). Pemasaran Pariwisata Strategi Promosi

Objek Wisata Alam, Seni, dan Budaya (Studi Kasus di Pulau Rote NTT). Jurnal

Bisnis dan Manajemen Islam, 4(1): 101-123.

Morgan, N. & Pritchard, A.. (1998). Tourism Promotion and Power: Creating Images,

Creating Identities. Chichester: John Wiley & Sons Ltd.

Pitana, I Gde & Diarta, I Ketut Surya. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata.Yogyakarta: Andi

Prisgunanto, Ilham. (2006).Komunikasi Pemasaran: Strategi dan Taktik. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Teh, L., & Cabanban, A. S. (2007). Planning for sustainable tourism in southern Pulau

Banggi: An assessment of biophysical conditions and their implications for future

tourism development. Journal of Environmental Management, 85(4), 999– 1008.

http://doi.org/10.1016/j.jenvman.2006.1 1.005.

Yoeti, A. (2005). Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata. Jakarta: Pradaya

Paramita.

Yuristiadhi, G., & Sari, S. D. L. (2017). Strategi Branding Pariwisata Indonesia Untuk

Pemasaran Mancanegara. Ettisal, 2(2): 31-41.

Whang, H., Yong, S., & Ko, E. (2016). Pop culture, destination images, and visit intentions:

Theory and research on travel motivations of Chinese and Russian tourists. Journal of

Business Research, 69(2),

–641. http://doi.org/10.1016/j.jbusres.2015.06.020.

Wikantiyoso, Respati. (2005). Ulasan Disain Urban Kawasan Idjen Boulevard (2nd ed.).

Malang: Grup Konservasi Arsitektur dan Kota.

Wikantiyoso, Respati. (2007). Perencanaan dan Perancangan Kota Sebagai Penduan

Pengembangan Kota ( Antara Idealisme dan Ketaatan Implementasinya ) D.


Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Bisnis Indonesia diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis UPN Veteran Jawa Timur