Evaluasi Kebijakan Penyelenggaraan Angkutan Umum Di Surabaya (Studi Tentang Izin Trayek Angkutan Kota Di Surabaya)
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan mengevaluasi penyelenggaraan angkutan umum khususnya izin trayek angkutan kota di Surabaya serta faktor-faktor yang menjadi penyebab kegagalan kebijakan. Buruknya pelayanan angkutan kota di Surabaya menjadi penyebab tidak terpenuhi rasa nyaman dan jaminan keselamatan pengguna angkutan kota sehingga pengguna angkutan kota beralih pada kendaraan pribadi yang menambah kemacetan lalu lintas di Surabaya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kebijakan tidak diimplementasikan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sehingga tujuan kebijakan tidak tercapai. Hal ini dapat diketahui dari jumlah angkutan kota di Surabaya pada tahun 2014 sebanyak 5.031 unit, yang memiliki izin trayek 1.889 unit atau 37,55%, sedangkan yang tidak memiliki izin trayek (tidak laik jalan) 3.142 unit atau 62,45%.Kesimpulan, kebijakan penyelenggaraan angkutan umum khususnya izin trayek di Surabaya belum efektif dan efisien, karena masih banyak angkutan kota yang beroperasi tanpa izin trayek (tidak laik jalan) 62,45%. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kegagalan kebijakan adalah 1) Kepemilikan/penyenggaraan angkutan kota oleh perorangan.2) Adanya jual-beli izin trayek yang tidak dilaporkan pada Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Sehingga kebijakan tidak diimplementasikan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 3) adanya penyimpangan (praktek percaloan) pada uji kendaraan. 4) pengemudi bekerja berdasarkan setoran.
Kata kunci: evaluasi kebijakan, izin trayek, angkutan kotaRefbacks
- There are currently no refbacks.