IMPLEMENTASI SMART VILLAGE NUSANTARA DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DESA KEMUNING KABUPATEN KARANGANYAR
Abstract
The gap and lack of equitable development between cities and villages in Indonesia is a factor that causes various problems such as poverty, underdevelopment and lack of employment opportunities in rural areas. Public services that are still manual, difficulty accessing the internet network and the lack of development of community MSMEs are problems in Kemuning Village. There needs to be seriousness in village development through innovative programs supported by technological developments to initiate the emergence of the smart village concept. The implementation of Smart Village Nusantara in Kemuning Village can bring significant changes to the progress of the village. However, this program has not been completely successful as proven by the IDM of Kemuning Village experiencing a decline in 2021. The aim of this research is to analyze the problems faced by the Kemuning Village Government using Jones' (1996) implementation theory where there are three important activities in the program implementation process, namely interpretation, organizing , and applications. The research method uses descriptive qualitative with data obtained through observation, interviews and documentation. The research results show that at each stage of the Smart Village Nusantara implementation process it has not been fully maximized. This is caused by various factors, including the public's lack of understanding about digital technology, the absence of SOPs and activity schedules, uneven internet network access, and there are still problems with the applications used.
Kesenjangan dan kurangnya pemerataan pembangunan antara kota dan desa di Indonesia menjadi faktor yang menyebabkan berbagai permasalahan seperti kemiskinan, keterbelakangan, dan minimnya kesempatan kerja di perdesaan. Pelayanan publik yang masih manual, sulitnya mengakses jaringan internet serta tidak berkembangnya UMKM masyarakat menjadi permasalahan yang ada di Desa Kemuning. Perlu keseriusan dalam pembangunan desa melalui program-program inovatif yang didukung dengan perkembangan teknologi menginisiasi munculnya konsep smart village. Penerapan Smart Village Nusantara di Desa Kemuning dapat membawa perubahan yang signifikan bagi kemajuan desa. Namun, program ini belum sepenuhnya berhasil terbukti dengan IDM Desa Kemuning yang mengalami penurunan di tahun 2021. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi Pemerintah Desa Kemuning menggunakan teori implementasi Jones (1996) dimana terdapat tiga aktivitas penting dalam proses implementasi program yaitu interpretasi, pengorganisasian, dan aplikasi. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tiap tahapan proses implementasi Smart Village Nusantara belum sepenuhnya maksimal. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya, kurangnya pemahaman masyarakat tentang teknologi digital, tidak adanya penetapan SOP dan jadwal kegiatan, akses jaringan internet yang belum merata, serta masih terdapat kendala pada aplikasi yang digunakan.
Full Text:
Refbacks
- There are currently no refbacks.