Manajemen Strategi Pengembangan BUMDES bagi Perekonomian Desa
Abstract
Village-Owned Enterprises, hereinafter referred to as BUMDes, are business entities whose capital is wholly or substantially owned by the Village through direct participation originating from Village assets which are separated to manage assets, services, and other businesses for the greatest possible welfare of the Village community. . However, for various reasons, both administrative procedures and economic feasibility, there are still many villages in Indonesia that pay little attention to establishing these village economic institutions. So that a lot of the economic potential of the villages cannot be used optimally by the village to improve the economy and welfare of the community. The results of several studies show that there are many BUMDes that fail, there are also many BUMDes that are successful and independent. This research is a qualitative research using library research methods, namely research conducted in libraries, which usually conduct literature reviews, especially on research that has been done before, journals, and other sources available in libraries. Results and Discussion: the establishment of BUMDes has been successful, while others have failed in helping the village economy. The failure of BUMDes is due to planning paralysis (paralysis in planning). This situation shows that the Village in establishing BUMDes is only based on achieving the targets of the program determined by the Central Government, so it does not dig deeper into the needs of the village. As a result, the management strategy used is a directionless strategy. On the other hand, BUMDes are successful because their planning strategy is ready (in the sense that they can determine their core business). It can be concluded that each village is not too hasty in determining the dam to build BUMDes. In strategic management, villages must know their economic potential which can be developed into BUMDes.
Abstraksi
Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUMDes, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. Namun dengan berbagai alasan baik prosedur administrative dan kelayakan ekonomis masih banyak desa di Indonesia kurang memberikan perhatian untuk membentuk lembaga ekonomi desa tersebut. Sehingga banyak sekali potensi ekonomi desa-desa tidak dapat dimanfaat secara optimal oleh desa untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Hasil beberapa penelitian menunjukkan ada banyak BUMDes yang gagal, banyak pula BUMDes yang berhasil dan mandiri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian perpustakaan , yaitu Penelitian yang dilakukan di perpustakaan, yang biasanya melakukan kajian terhadap literatur, terutama pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, jurnal, dan sumber-sumber lain yang tersedia di perpustakaan. Hasil dan Pembahasan : berdirinya BUMDes ada yang berhasil adapula yang gagal dalam membantu perekonomian desa, Kegagalan BUMDes disebabkan karena adanya planning paralysis (kelumpuhan dalam perencanaa). Keadaan ini terlihat bahwa Desa dalam membuat BUMDes hanyalah didasarkan pada pencapaian target dari program yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat, sehingga tidak menggali lebih dalam kebutuhan desanya. Akibatnya, manajemen strategi yang digunakan berupa Strategi Tanpa Arah (directionless strategies). Sebaliknya BUMDes yang berhasil disebabkan karena strategi perencanaannya sudah siap (dalam arti sudah bisa menentukan core bisnisnya). Dapat disimpulkan bahwa setiap Desa tidak terlalu terburu dalam menentukan dam membangun BUMDes. Secara manajemen strategi, Desa harus mengetahui potensi perkonomiannya yang bisa dikembangkan menjadi BUMDes.
References
Taufiqurokhman. (2016). Manajemen Strategik. Jakarta: FISIP Universitas Pro. Dr. Moestopo Beragama.
Yulianti, D. (n.d.). Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik. Bandar Lampung: Pusaka Media.
Sumber : https://balingasal.kec-padureso.kebumenkab.go.id/index.php/web/artikel/164/465
Full Text: PDF
Refbacks
- There are currently no refbacks.