STRATEGI DINAS BUDAYA, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA SERTA PARIWISATA KOTA SURABAYA UNTUK MENINGKATKAN IMAGE “ SMART TOURISM CITY ”. STUDI KASUS WEBSITE www.tiketwisatasurabaya.com
Abstract
Pariwisata adalah salah satu penyumbang devisa negara dan penggerak perekonomian dan peradaban dunia. Salah satu bukti nyata bahwa pariwisata dapat menggerakan peradaban dunia salah satu diantaranya adalah penerapan teknologi informasi. Sebagai ilmu multidisiplin, pariwisata tidak bisa lepas dari pengaruh ilmu-ilmu yang sifatnya kompleks, artinya pariwisata dapat dikaitkan dengan ilmu sosial terapan hingga pengaruh teknologi. Pengaruh teknologi pada pariwisata tidak bisa lepas dari kemajuan sebuah wilayah seperti desa dan perkotaan, demi mewujudkan intergrasi pelayanan jasa. Teknologi merupakan bagian infrastruktur yang tidak dapat lepas dari pariwisata sehingga penerapan teknologi informasi pada sebuah daerah harus dapat diakses dimana dan kapan saja oleh masyarakat. Sejalan dengan sebuah konsep Smart City. Dalam menganalisis penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif. Metode ini digunakan untuk menganalisis suatu fenomena dengan mendalam dan dilakukan dengan mengumpulkan data selengkap-lengkapnya. Peneliti menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threats) serta metode STP (Segmenting, Targeting dan Positioning) serta bauran pemasaran (marketing mix) untuk menganalisis suatu perusahaan untuk menjual produk atau jasa. Menurut Chantly dalam Kotler (2002:78) marketing mix di klasifikan 4P yaitu product, place, price dan promotion. Teknik pengumpulan data, peneliti melakukan observasi ke lapangan serta melakukan wawancara kepada wisatawan dan perwakilan dari pihak dinas terkait. Hasil dari penelitian ini sebagai berikut, strategi (SO) melakukan perubahan pada tampilan website menjadi website yang unik dan informatif hal ini bertujuan untuk meningkatkan citra pariwisata kota Surabaya. Strategi (ST) Website sebagai media promosi diharapkan menyediakan informasi yang akurat tetapi perlu pengelolaan yang berkelanjutan oleh sebab itu perlu adanya SDM yang berkualitas untuk mengelola website kelembagaan pemerintah. Strategi (WO) dapat dilakukan adalah seperti pada umumnya bahwa Website sangat rawan terkena peretasan meskipun memiliki variasi produk wisata yang sangat bervariatif, oleh sebab itu perlu dari Disbudporapar kota Surabaya membutuhkan modal lebih untuk menanggulangi peretasan hacker. Strategi (WT) Kesadaran masyarakat yang kurang melek teknologi menjadi ancaman sebuah lembaga pemerintah karena akan menghambat dan sulit mencapai tujuan yang telah disepakati. Oleh sebab itu strategi ini perlu adanya keberlanjutan sumber daya dan infrastruktur yang memadai, sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya teknologi bagi kehidupan sehari-hari.
References
Alwi, Syafaruddin. (2008). Strategi Keunggulan Kompetitif, Yogyakarta: BPFE.
Raditya. Peran Pemerintah dalam Pengembangan Pariwisata Daerah. Jember, Jawa Timur, Oktober 29, 2019
Amstrong, Gary dan Philip Kotler. 2003. Dasar-dasar Pemasaran, Jakarta: Indeks
Bambang Adnyana Made. 2022. Strategi Pemasaran Bus AKAP Jalur Jawa-Bali Melalui Penerapan CHSE pada masa normalisasi Covid-19, Jurnal STIE Mutaqqien Vol.10 no 1. 2022. https://doi.org/10.34308/eqien.v10i1.481
Bambang dan Alawi. 2023. Strategi Dinas Pariwisata Kota Surabaya dalam Meningkatkan dan Mempertahankan Kunjungan Wisatawan, Studi pada Atraksi Budaya & Event Kota Surabaya. Pariwisata Nusantara: Denpasar: Penerbit Yaguwipa
Bantors Sihombing, Nikodemus Haria. “Peranan Dinas Pariwisata Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Desa Bawomataluo Kabupaten Nias Selatan.” Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi Vol 2 no.2, 2019: 45-46
Irawan dan Swastha. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
Martha Regina, Zakaria. “Strategi Dinas Pariwisata kota Surabaya Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Studi Pada Wisata Monumen Kapal Selam Surabaya.” Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Program Studi Administrasi Publik, Juli 2021.
Full Text: PDF
Refbacks
- There are currently no refbacks.