Dilema Hijau: Analisis Pengaruh Investasi Smelter Nikel China Di Sulawesi Tenggara Terhadap Komitmen Sustainable Development Goals Lingkungan Indonesia

Andi Meganingratna, Alfandy Oliver Rumengan

Abstract


This study analyzes the environmental impact and benefit distribution of Chinese nickel smelter investments in Southeast Sulawesi, focusing on Indonesia's commitment to achieving the Sustainable Development Goals (SDGs), particularly SDG 15 which concerns the preservation of terrestrial ecosystems. Using a mixed methods approach, this research combines quantitative and qualitative analyses to evaluate how extractive activities, such as nickel mining affect environmental sustainability and the well-being of local communities. The findings show that the increase in nickel production and exports to China has accelerated deforestation and land degradation and leading to a 17% reduction in forested areas in 2020 which negatively impacts environment. From the perspective of Green Theory, these investments tend to have a greater negative impact on the environment than the long-term economic benefits received by the country. Although these investments contribute to economic growth but the environmental burden borne by local communities and ecosystems is much greater, creating a serious dilemma for Indonesia's commitment to sustainable development.

Keywords: green theory, nickel, environment, investment, SDGs

Penelitian ini menganalisis dampak lingkungan dan distribusi manfaat dari investasi smelter nikel China di Sulawesi Tenggara dengan fokus pada komitmen Indonesia terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) terutama SDG 15 yang berkaitan dengan pelestarian ekosistem darat. Melalui pendekatan mixed methods. penelitian ini menggabungkan analisis kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi bagaimana kegiatan ekstraktif seperti pertambangan nikel dapat mempengaruhi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan produksi dan ekspor nikel ke China telah mempercepat deforestasi dan degradasi lahan menyebabkan penurunan hutan hingga 17% pada tahun 2020, hal ini berdampak negatif pada lingkungan hidup. Dari perspektif Green Theory, investasi ini cenderung membawa dampak negatif yang lebih besar bagi lingkungan daripada manfaat ekonomi jangka panjang yang diterima oleh negara. Meskipun investasi ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi tetapi beban lingkungan yang ditanggung oleh masyarakat lokal dan ekosistem jauh lebih besar sehingga menciptakan dilema serius bagi komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan.

Keywords: green theory, nikel, lingkungan, investasi, SDGs


Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by :

PUSKAP Prodi Administrasi Publik UPN "Veteran" Jawa Timur

in Collaboration with Indonesian Assosiation of Public Administration (IAPA)

 

Editorial Office :

Jl.Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar, Surabaya

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Email : hendra.wijayanto.fisip@upnjatim.ac.id