INOVASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PENANGANAN SAMPAH MELALUI PROGRAM RESIK-RESIK PILAH SAMPAH KOTA SURAKARTA (RESPATA)
Abstract
Program Resik-Resik Pilah Sampah Kota Surakarta (Respata) adalah inovasi kebijakan Pemerintah Kota Surakarta sebagai respons adaptif terhadap krisis pengelolaan sampah dan keterbatasan TPA. Penelitian ini menganalisis Respata menggunakan kerangka Dynamic Governance yang menekankan kapabilitas pemerintah untuk beradaptasi, berinovasi, dan belajar. Metode kualitatif digunakan melalui analisis dokumen kebijakan dan implementasi, berfokus pada tiga pilar Dynamic Governance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Respata secara fundamental mencerminkan Dynamic Governance. Pilar Thinking Ahead terwujud dalam visi strategis mengamankan usia TPA dan mengintegrasikan pasokan sampah bersih dengan PLTSa, didukung regulasi prediktif (pemilahan wajib). Pilar Thinking Again dicapai melalui koreksi radikal, mengganti mekanisme sukarela (3R) menjadi mekanisme penegakan yang berkonsekuensi, serta mengutamakan penanganan sampah organik. Yang paling inovatif adalah Pilar Thinking Across, di mana program ini mengadopsi model kolaborasi Pentaheliks yang melibatkan TNI (Babinsa) dan Polri (Bhabinkamtibmas). Keterlibatan aparat keamanan ini menciptakan multiplier effect untuk menjamin disiplin dan jangkauan implementasi yang seragam di seluruh wilayah, mengatasi keterbatasan SDM DLH. Kesimpulannya, Respata adalah model Dynamic Governance yang berhasil mentransformasi tata kelola sampah melalui strategi visioner dan sinergi kelembagaan yang inovatif
Full Text:
Refbacks
- There are currently no refbacks.







