MENAKAR PERGURUAN TINGGI ANTIKORUPSI: STUDI PERILAKU ANTIKORUPSI MAHASISWA DI JAWA TIMUR
Abstract
Abstract
The problem of corruption in Indonesia is like a chronic disease that can be found in everything, so it is not wrong if corruption is designated as an extraordinary crime. Corruption has many negative impacts, including: resulting in the economic growth of a country, a country, and the existence of income. In fact, corruption can also reduce the level of happiness of the people in a country. East Java is one of the areas with the most corruption cases during 2014-2019. Ironically, most of the perpetrators of corruption are highly educated people, about 86% of corruptors are college graduates. The high number of corruptors from college graduates is caused by a culture of corruption that has spread widely in universities to among students. The purpose of this study was to determine the level of anti-corruption behavior of students in East Java using descriptive quantitative methods. The result of this study is that the anti-corruption behavior of students who are active in student organizations in East Java is generally not satisfactory. Because students who have anti-corruption behavior in the high category are still low, namely 17%. This means that student awareness regarding anti-corruption behavior needs to be improved. Therefore, it is necessary to optimize education and examples of anti-corruption behavior to students. This is important because students are the next generation of this nation.
Keywords: Anti-Corruption Behavior, Students, East Java
Abstrak
Permasalahan korupsi di Indonesia ibarat penyakit kronis yang dapat ditemukan di segala bidang, sehingga tidak salah jika korupsi ditetapkan sebagai kejahatan luar biasa. Korupsi mempunyai banyak dampak negatif, antara lain: mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara, meningkatnya kemiskinan serta meningkatnya ketimpangan pendapatan. Bahkan, korupsi juga dapat menurunkan tingkat kebahagiaan masyarakat di suatu negara. Jawa Timur adalah salah satu daerah yang paling banyak terjadi kasus korupsi sepanjang 2014-2019. Ironisnya lagi sebagian besar pelaku korupsi merupakan orang-orang yang berpendidikan tinggi, yaitu sekitar 86% koruptor adalah lulusan perguruan tinggi. Tingginya jumlah koruptor dari lulusan perguruan tinggi disebabkan oleh budaya korupsi yang sudah menyebar luas di perguruan tinggi hingga di kalangan mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat perilaku antikorupsi mahasiswa di Jawa Timur dengan menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian ini adalah perilaku antikorupsi mahasiswa yang aktif di organisasi kemahasiswaan di Jawa Timur secara umum belum memuaskan. Karena mahasiswa yang memiliki perilaku antikorupsi dengan kategori tinggi masih rendah, yaitu 17 %. Ini artinya kesadaran mahasiswa terkait perilaku antikorupsi perlu untuk terus ditingkatkan. Oleh karena itu, perlu dioptimalkan edukasi dan contoh perilaku antikorupsi kepada mahasiswa. Hal ini penting karena mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa ini.
Kata Kunci: Perilaku Antikorupsi, Mahasiswa, Jawa Timur
References
Adiyudha, R. 2020. KPK: Provinsi Jabar Tertinggi Kasus Korupsi di Indonesia. URL: https://republika.co.id/berita/qiimrl354/kpk-provinsi-jabar-tertinggi-kasus-korupsi-di-indonesia. Diakses tanggal 01 Mei 2021.
Andrea, F. 1951. Rechtsgeleerd Handwoordenboek, Groningen-Djakarta. Bandung: Bina Cipta.
Arnani, M. 2018. Daftar 100 Perguruan Tinggi Indonesia Hasil Klasterisasi Kemenristekdikti. URL: https://edukasi.kompas.com/read/2018/08/18/07063411/daftar-100-perguruan-tinggi-indonesia-hasil-klasterisasi-kemenristekdikti?page=all. Diakses tanggal 03 Mei 2021.
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arvin, M. dan Lew, B. 2014. Does Income Matter in the Happiness-Corruption Relationship?. Journal of Economic Studies. 41 (3):469-490.
Azwar, S. 2012. Penyusunan Skala Psikologi. Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S., 2016. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Batabyal, S. dan Chowdhury, A. 2015. Curbing Corruption, Financial Development and Income Inequalityy. Progress in Development Studies. 15 (1):49-72.
Cuervo-Cazurra, A. 2006. Who Cares about Corruption?. Journal of International Business Studies. 37 (6):807-822.
Eastman, J.K., Iyer, R., dan Reisenwitz, T.H. 2008. The Impact of Unethical Reasoning on Different Types of Academic Dishonesty: An Exploratory Study. Journal of College Teaching and Learning. 5 (12): 7-15.
Ghozali, I., 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Penelitian bagi Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Gupta, S. Davoodi, H. dan Alonso-Terme, R. 2002. Does Corruption Affect Inequality and Poverty?. Economics of Governance. 3 (1):23-45.
Haryanto, A. 2017. Daftar 100 Perguruan Tinggi Terbaik Versi Kemenristekdikti. URL: https://tirto.id/daftar-100-perguruan-tinggi-terbaik-versi-kemenristekdikti-cu4J. Diakses tanggal 03 Mei 2021.
Hariyanto, I. 2020. Ketua KPK Ungkap 10 Daerah yang Paling Banyak Terjadi Korupsi. URL: https://news.detik.com/berita/d-5066419/ketua-kpk-ungkap-10-daerah-yang-paling-banyak-terjadi-korupsi. Diakses tanggal 01 Mei 2021.
Hartana, I. S. 2020. Sejarah Korupsi Di Indonesia, Sudah Ada Sejak Zaman. URL: https://gensindo.sindonews.com/read/262534/700/sejarah-korupsi-di-indonesia-sudah-ada-sejak-zaman-kerajaan-1607515926. Diakses tanggal 01 Mei 2021..
Harususilo, Y.E. 2019. Top 100 Universitas Terbaik Nasional 2019. URL: https://edukasi.kompas.com/read/2019/08/22/07150001/top-100-universitas-terbaik-nasional-2019?page=all. Diakses tanggal 03 Mei 2021.
Hendryadi dan Suryani. 2015. Metode Riset Kuantatif. Jakarta: Prenadamedia Group.
Indrawan, R. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran. Surabaya: Refika Aditama
Kerlinger, F.N., 2002. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
KPK. 2020. Statistik Penindakan. URL: https://www.kpk.go.id/id/statistik/penindakan/109-statistik#. Diakses tanggal 02 Mei 2021.
Massie, J. 2020. Indonesia Masuk Peringkat 3 Negara Terkorup di Asia, Pemerintah Lemah Tangani Korupsi. URL: https://rmol.id/read/2020/11/30/463459/indonesia-masuk-peringkat-3-negara-terkorup-di-asia-pemerintah-lemah-tangani-korupsi. Diakses tanggal 02 Mei 2021.
Meon, P-G. dan Sekkat, K. 2005. Does Corruption Grease or Sand the Wheels of Growth?. Public Choice. 122 (1/2): 69-97.
Merdeka. 2019. Sejak 2002, KPK Ciduk 119 Kepala Daerah Korup, Paling Banyak Jabar-Jatim. URL: https://www.merdeka.com/peristiwa/sejak-2002-119-kepala-daerah-diciduk-kpk-paling-banyak-jabar-jatim.html,15. Diakses tanggal 02 Mei 2021.
Mufarriq, M.U. 2021. Aktualisasi Nilai-Nilai Bela Negara Pemuda Melalui Unit Kegiatan Mahasiswa Persaudaraan Setia Hati Terate, Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 11(1), 33-60.
Muhson, A. 2006. Teknik Analisis Kuantitatif, available at http://staffnew.uny.ac.id/upload/132232818/lainlain/Ali+Muhson+(2006)+Analisis+Kuantitatif.pdf. Diakses tanggal 01 Mei 2021..
Neuman, W.L., 2015. Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Edisi ke-7. Penerjemah: Edina T. Sofia. Jakarta: PT. Indeks.
Pramagitha, P.A. 2017. Titip Absen dan Plagiarisme Pendidikan, Awal Budaya Korupsi. URL: https://www.kpk.go.id/id/berita/publik-bicara/154-titip-absen-dan-plagiarisme-pendidikan-awal-budaya-korupsi. Diakses tanggal 01 Mei 2021.
Prameswari W.P., Pradana S.W., Prathama A. 2020, Efektivitas Kebijakan Pembayaran Uang Pengganti dalam Tindak Pidana Korupsi di Indonesia, Public Administration Journal of Research, 2 (3), 304-325.
Puspito et al. 2011. Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kemenristekdikti.
Rachman, D.A. 2019. KPK: Para Koruptor Paling Banyak Berpendidikan Tinggi. URL: https://nasional.kompas.com/read/2019/05/15/13530321/kpk-para-koruptor-paling-banyak-berpendidikan-tinggi?. Diakses tanggal 01 Mei 2021.
Ramadhan, A. 2020. ICW Sebut Praktik Korupsi di Perguruan Tinggi Bukan Hal Baru, Ini Modus-modusnya..., URL: https://nasional.kompas.com/read/2020/06/03/19195361/icw-sebut-praktik-korupsi-di-perguruan-tinggi-bukan-hal-baru-ini-modus?page=all. Diakses tanggal 02 Mei 2021.
Ramadhan, A. 2021. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia pada 2020 Turun Jadi 37, Peringkat 102 di Dunia. URL: https://nasional.kompas.com/read/2021/01/28/14120521/indeks-persepsi-korupsi-indonesia-pada-2020-turun-jadi-37-peringkat-102-di. Diakses tanggal 02 Mei 2021.
Rokhmah, S.N. Putri, J.T. dan Utomo, A.P. 2018. Pengaruh Role Model dan Religiusitas Terhadap Perilaku Antikorupsi pada Mahasiswa Organisatoris di Jawa Timur. Psikoislamika: Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam (JPPI). 15 (2): 26-33.
Sekaran, U. 2006. Metode Penelitiaan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Siregar, S. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.
Singarimbun, M. 2011. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.
Sudjana, N., 2004. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda.
Sugiyono. 2013. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.
Supardi, E. 2004. Kewirausahaan SMK: Kiat Mengembangkan Sikap Mandiri. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional.
Suparman, F.F. 2020. Ketua KPK Ungkap 3 Strategi Pemberantasan Korupsi. URL: https://www.beritasatu.com/nasional/699925/ketua-kpk-ungkap-3-strategi-pemberantasan-korupsi. Diakses tanggal 01 Mei 2021.
Thoha, M. 2012. Birokrasi Pemerintah dan Kekuasaan di Indonesia, Yogyakarta, Thafa Media
TI Indonesia. 2021. Laporan Indeks Persepsi Korupsi Indonesia. URL: https://riset.ti.or.id/. Diakses tanggal 02 Mei 2021.
Wirawan, O.A. 2019. Inilah 8 Modus Korupsi di Kalangan Mahasiswa versi KPK. URL: https://beritajatim.com/hukum-kriminal/inilah-8-modus-korupsi-di-kalangan-mahasiswa-versi-kpk/. Diakses tanggal 01 Mei 2021.
Full Text: PDF
Refbacks
- There are currently no refbacks.