OPTIMASI KOMBINASI PRODUK AGROINDUSTRI BAMBU
Abstract
Hutan merupakan sumber daya hayati yang memberikan banyak manfaat dan cukup tinggi menyumbang devisa negara. Perubahan kebijakan pemanfaatan hutan dari timber management menjadi resource base management menyebabkan komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) mempunyai peluang yang besar bagi penambahan devisa negara. Salah satu komoditi HHBK, yakni bambu banyak digunakan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti kebutuhan pangan, rumah tangga, kerajinan, konstruksi dan adat istiadat.
Tujuan penelitian adalah (1) Menganalisis optimasi kombinasi produk yang dihasilkan pengrajin I yaitu tusuk sate ayam, tusuk cilok dan tusuk sosis, (2) Menganalisis optimasi kombinasi produk yang dihasilkan pengrajin II yaitu tusuk sate kambing, tusuk cilok dan tusuk sosis.
Penelitian dilakukan di Desa Kemiri Sewu Pasuruan. Metode pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jumlah responden untuk kategori pengrajin I sebanyak 60 responden dan untuk kategori pengrajin II sebanyak 52 responden. Hipotesis penelitian adalah Kombinasi penjualan produk yang dihasilkan kategori pengrajin I dan pengrajin II belum optimal. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan, analisis linear programming dan analisis sensitivitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kombinasi produk yang dihasilkan pengrajin I belum optimal, dan (2) Kombinasi produk yang dihasilkan pengrajin II juga belum optimal.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan pengrajin adalah dengan menerapkan kombinasi produk agroindustri bambu hasil linear programming agar pendapatan pengrajin dapat maksimal.
- Memanfaatkan bahan baku dengan lebih optimal yaitu dengan cara meminimalisir bahan baku yang terbuang.
- Membuat diversifikasi produk bambu agar pendapatannya meningkat.
- Memanfaatkan sisa waktu yang masih tersedia untuk melakukan proses produksi dengan jalan menambah jumlah ketersediaan bahan baku.
Refbacks
- There are currently no refbacks.