PENGEMBANGAN INDUSTRI BAWANG MERAH GORENG KELOMPOK WANITA TANI MULTISARI DESA PONCOSARI KECAMATAN SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL
Sukuriyati Susilo Dewi, Lestari Rahayu
Abstract
Harga bawang merah selalu berfluktuasi. Pada panen besar produksi melimpah dan harga bawang merah menjadi rendah, sedangkan pada waktu tertentu produksi rendah sehingga harga bawang merah menjadi tinggi. Untuk itu perlu upaya penanganan pasca panen yang baik untuk memperpanjang masa simpan dan meningkatkan nilai ekonomi bawang merah tersebut seperti dibuat bawang goreng karena bawang merah di Kabupaten Bantul sangat cocok digunakan sebagai bawang goreng dan memiliki daya simpan yang cukup lama yaitu 7-12 bulan. Pembuatan bawang goreng di tingkat rumah tangga (home industry) diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dan pendapatan petani untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Program ini dilaksanakan dengan khalayak sasaran Kelompok Wanita Tani Multisari Desa Poncosari Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Program pelaksanaan kegiatan Iptek ini dengan proyek percontohan agroindustri bawang goreng adapun rencana pelaksanaan melalui sejumlah tahapan sebagai berikut : pengadaan alat proses pengolahan bawang goreng, Pelatihan dan transfer teknologi prosesing, pelatihan dan pembinaan manajemen produksi yang meliputi pengadaan dan pengendalian mutu produk dan Cara mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan label Halal dari MU, pelatihan pembukuan, pemasaran dan kemasan produk yang berdaya jual. Hasil evaluasi dan analisis program penerapan ipteks yang telah dilakukan maka dapat memberikan motivasi lagi dan manfaat yang besar bagi para ibu anggota Kelompok Wanita Tani karena dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam pengolahan brambang goreng menjadi lebih efektif dan efisien karena dikerjakan dengan mesin dan secara kelompok. Adanya perbaikan proses pengolahan brambang goreng, kemasan dan kelengkapan label (adanya Izin P IRT), KWT Multisari yakin bahwa produk brambang goreng yang dihasilkan mampu bersaing dengan brambang goreng dari pengusaha lain.
References
Anonim. 1983. Pedoman Bercocok Tanam Padi, Palawija dan Sayuran. Departemen Pertanian Republik Indonesia. Satuan Pengendali Bimas. Jakarta.
Budhisatyarini, T. 2008. Nilai Tambah Hasil Diversifikasi Hasil Usahatani Bawang Merah menjadi Bawang Goreng. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.
Estu dan Berliana. 2000. Bawang Merah, Budidaya dan Pengelolaan Pasca Panen. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Hendro dan Prasodjo. 1994. Budidaya Bawang Merah. Sinar Baru. Bandung.
Juniar. 2005. Analisis Keuntungan Berbagai Produk Olahan Lidah Buaya di Pontianak. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Maschuri. 2005. Studi Komparatif Keuntungan Antara Produk Olahan Susu Kambing di Koperasi Etawa Mulya Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Mubyarto. 1990. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Yogyakarta.
Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta
Sudiyono, Arman. 2004. Pemasaran Pertanian. UMM Press. Malang.
Refbacks
- There are currently no refbacks.