KINERJA KEUANGAN BEBERAPA PERUSAHAAN AGRIBISNIS DI JAWA TIMUR SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS KEUANGAN GLOBAL

Yessy Kurnia DW, Soeparlan P, Eko Nurhadi

Abstract


Krisis ekonomi memiliki dampak yang berbeda di setiap negara tergantung pada  perbedaan kebijakan yang diambil dan fundamental ekonomi. Krisis ekonomi menyebabkan  Bank Dunia dan IMF  mengoreksi proyeksi tingkat pertumbuhan ekonomi berbagai negara dan dunia. Krisis global tersebut secara signifikan berpengaruh pada kinerja keuangan beberapa perusahaan lokal. Dampak krisis keuangan global di Indonesia dalam hal ini ketahanan perekonomian nasional terhadap pemerintah tergantung pada kekuatan sistem keuangan domestik.  Jika sistem keuangan nasional bisa bertahan maka krisis keuangan global relatif tidak sering.

Tujuan penelitian adalah (1) Menganalisis perbedaan sales growth beberapa perusahaan agribisnis di Jawa Timur sebelum dan sesudah krisis keuangan global, (2) Menganalisis perbedaan rasio profitabilitas (ROE, ROA, Profit Margin) beberapa perusahaan agribisnis di Jawa Timur sebelum dan sesudah krisis keuangan global dan (3) Menganalisis perbedaan rasio aktivitas (ITO dan ACP) beberapa perusahaan agribisnis di Jawa Timur sebelum dan sesudah krisis keuangan global.

Sampel yang diambil sebanyak 20 perusahaan agribisnis yang terdaftar sebagai debitur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sentra Kredit Menengah Surabaya Pemuda. Hipotesis penelitian adalah (1) Pertumbuhan penjualan beberapa perusahaan agribisnis di Jawa Timur berbeda secara signifikan sebelum dan sesudah krisis keuangan global (2) Rasio profitabilitas (ROE, ROA dan Profit Margin) berbeda secara signifikan sebelum dan sesudah krisis keuangan global dan (3) Rasio aktifitas (ITO dan ACP) berbeda secara signifikan sebelum dan sesudah krisis keuangan global.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada rasio sales growth, rasio profitabilitas dan rasio aktifitas antara sebelum dan sesudah krisis keuangan global.

Bagi penentu kebijakan,  hal ini dapat dijadikan acuan dalam menentukan sektor-sektor usaha yang lebih tahan terhadap krisis keuangan global dalam hal ini adalah sektor agribisnis sehingga dapat memperkecil resiko bad debt (kredit macet) bagi perbankan. Oleh karena itu pembiayaan sektor agribisnis perlu diberikan dalam porsi yang lebih besar dibandingkan kondisi saat ini.

Upaya-upaya yang dilakukan perusahaan tersebut supaya tetap eksis adalah:

  1. Menjaga pertumbuhan penjualan dan laba agar tetap positif.
  2. Menjaga laju perputaran stock dan piutang.

References


Anonymous, 2008. Implikasi Moneter Krisis Keuangan Global.www.jawapos.com.

Ghozali , I. 2002, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Mudrajad, K. 2009. Ekonomika Indonesia. Dinamika Lingkungan Bisnis di Tengah Krisis Global. Yogyakarta

Dominick, S. 2003. Managerial Economics dalam Perekonomian Global. Edisis 2. Erlangga. Jakarta.

Santoso, S. 2000. SPSS Statistik Parametrik. PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Jakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

DIINDEKSIKAN OLEH:

beasiswa Google Garuda
Crossref

 

HAK CIPTA JURNAL Agridevina : Berkala Ilmiah Agribisnis ISSN 2301-8607 (cetak) , ISSN 2599-0365 (online) .

Hak cipta dari Agridevina : Berkala Ilmiah Agribisnis

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan dengan Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 .

Web Analytics Made Easy -
StatCounter

View My Stats