TANTANGAN DAN PELUANG UMKM PEREMPUAN PASCA PANDEMI COVID-19
Abstract
BPS data for 2020 shows that 47.32% of MSME entrepreneurs are women. The Asian Development Bank survey conducted nationally on 2,509 MSMEs stated that MSME players had to be closed temporarily due to the Covid-19 pandemic. In the second quarter of 2021, 1.8% of MSME respondents temporarily closed due to the pandemic. This percentage is lower than the March-April 2020 period, namely 54.4%. Based on this, researchers are interested in what are the challenges and opportunities for women's MSMEs after the COVID-19 pandemic? What should female MSMEs do after the COVID-19 pandemic? The purpose of this research is to find out the challenges and opportunities for women's SMEs after the COVID-19 pandemic. This research uses descriptive qualitative method. Document study techniques are used to collect data and information related to research problems. The data obtained is then collected, compiled, and interpreted and then analyzed to get a conclusion. 44% of MSMEs surveyed by UNDP and LPEM have joined e-commerce during the pandemic. Interestingly, women's MSMEs enter the online market more than men's MSMEs, this shows that women are more sensitive to digital developments. Meanwhile, the main difficulty for women MSMEs during the COVID-19 pandemic is paying off debts. The results of a 2020 research conducted by WEConnect International, a member of the World Bank and IFC, found that 34% of women entrepreneurs experienced increased anxiety which reduced productivity during the pandemic. In terms of time sharing, 27% of women entrepreneurs experience additional responsibilities for children and parents which reduces time for business matters.
ABSTRAKSI
Data BPS tahun 2020 menunjukan bahwa sebanyak 47,32% pengusaha UMKM adalah perempuan. Survei Asian Development Bank yang dilakukan secara nasional terhadap 2.509 UMKM menyatakan bahwa pelaku UMKM harus ditutup sementara akibat pandemi Covid-19 telah berkurang. Pada kuartal II-2021, 1,8% responden UMKM tutup sementara akibat pandemi. Persentase tersebut lebih kecil dari periode Maret-April 2020 yaitu 54,4%. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik bagaimana tantangan dan peluang UMKM perempuan pasca pandemi COVID-19? Apa yang harus dilakukan oleh UMKM perempuan pasca pandemic COVID-19? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tantangan dan peluang UMKM perempuan pasca pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik studi dokumen dilakukan dalam mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data yang didapat lalu dikumpulkan, disusun, dan diinterpretasikan kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan kesimpulan. 44% UMKM yang disurvei oleh UNDP dan LPEM telah bergabung dengan e-commerce selama pandemi. Menariknya, UMKM perempuan lebih banyak memasuki pasar online dibandingkan UMKM milik laki-laki, hal ini menunjukan jika perempuan lebih peka terhadap perkembangan digital. Sedangkan kesulitan utama UMKM perempuan pada pandemi COVID-19 adalah membayar hutang. Hasil riset tahun 2020 yang dilakukan oleh WEConnect International, anggota Bank Dunia dan IFC, ditemukan sebanyak 34% pengusaha perempuan mengalami peningkatan kegelisahan yang menurunkan produktivitas selama pandemi. Dalam hal pembagian waktu, 27% pengusaha perempuan mengalami tambahan tanggung jawab atas anak maupun orang tua yang membuat waktu untuk urusan bisnis berkurang.
References
Achmad Alfin (2020). “Analisis Strategi Umkm Dalam Menghadapi Krisis Di Era Pandemi
Covid-19” Jurnal Inovasi Penelitian, Vol.1 No.8 Januari 2021 hal. 1543-1552
Marthalina (2018). “Pemberdayaan Perempuan Dalam Mendukung Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah (UMKM) Di Indonesia” Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan
Vol. 3, No. 1, Juni 2018: 59 – 76
Tulus Tambunan (2012). Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu Penting,
Jakarta: LP3ES.
Lili Marlinah (2020). Peluang dan Tantangan UMKM Dalam Upaya Memperkuat
Perekonomian Nasional. Jurnal Ekonomi, Volume 22 Nomor 2, Juni 2020. Hal 118-124
Rahmi Rosita (2020). Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap UMKM di Indonesia. Jurnal
Lentera Bisnis. Volume 9 No 2, November 2020. Hal 109-120
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet
Marthalina. (2018, Juni). Pemberdayaan Perempuan Dalam Mendukung Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) di Indonesia, 3(1), 59-76.
Budi Priyono, Fathimah Luthfi Latifah : Tantangan dan Peluang UMKM Perempuan Pasca Pandemi COVID-19
Siti Nur Azizah dan Harini Abrilia Setyawati (2018). “Wanita Dan Peranannya Dalam
Memajukan Umkm Batik Di Kebumen”. Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VIII” No.
ISBN: 978-602-1643-617. Hal 197-204.
Fenny Monica A. Hasugian danLenny Panggabean (2019). “Peran Perempuan dalam
Mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam rangka menuju Masyarakat
Ekonomi ASEAN di Kota Tangerang Selatan” Jurnal Inada Vol. 2 No. 2, Desember 2019,
Hal 111-135
Hartina (2022). “Peluang dan Tantangan Pertumbuhan UKM/UMKM di Era dan Pasca
Pandemi Covid-19 di Provinsi NTB”. Jurnal Bestari Vol. 2 No. 2, Maret 2022, Hal .24-
Diah Safri Yulinda dan Nuri Aslami (2022). Manajemen Perubahan Pada UMKM Pasca
Pandemi Covid-19 Dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi. ULIL ALBAB: Jurnal
Ilmiah Multidisiplin Vol.1, No.8, Hal 2571-2574
Eka Dewi Sumarmawati dan Arif Nugroho Rachman (2019). Peran Perempuan Dalam
Pengembangan Ekonomi Daerah Pada UMKM (Studi Kasus Pada Pemilik UMKM Di
Wilayah Solo Raya). Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) Volume
Nomor 1. Hal 72-85
Nurlinda dan Junus Sinuraya (2020). Potensi UMKM Dalam Menyangga Perekonomian
Kerakyatan di Masa Pandemi Covid-19: Sebuah Kajian Literatur. Prosiding Seminar
Akademik Tahunan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan 2020. Hal. 160-175
Full Text: PDF
Refbacks
- There are currently no refbacks.