VARIASI PENCAMPURAN TEPUNG OKRA DAN TEPUNG GARUT TERHADAP SIFAT FISIK, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN MAKRONUTRIEN KUE CUBIT
Abstract
Resiko penyakit degeneratif dapat dikurangi dengan konsumsi makanan tinggi antioksidan. Bahan makanan kaya antioksidan diantaranya adalah okra dan garut. Alternatif pengolahan okra dan garut adalah diolah menjadi tepung, untuk dimanfaatkan sebagai pengganti tepung terigu dalam pembuatan kue cubit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi pencampuran tepung okra dan tepung garut terhadap sifat fisik, aktivitas antioksidan, dan kandungan makronutrien kue cubit. Metode pada Penelitian eksperimen ini menerapkan tiga variasi perlakuan pencampuran tepung terigu, tepung okra, dan tepung garut, yaitu 70%: 15%: 15% (kue cubit B), 50%: 25%: 25% (kue cubit C), 30%: 35%: 35% (kue cubit D). Variabel bebasnya variasi pencampuran tepung okra dan tepung garut, variabel terikatnya sifat fisik, aktivitas antioksidan, dan kandungan makronutrien. Data dianalisis dengan One Way ANOVA. Dari hasil penelitian didapatkan kue cubit B dengan proporsi pencampuran tepung terigu, tepung okra, tepung garut 70%: 15%: 15% memiliki sifat fisik yang terbaik dibandingkan kedua variasi perlakuan yang lainnya. Hasil analisis pengaruh variasi pencampuran tepung okra dan tepung garut terhadap aktivitas antioksidan kue cubit menunjukkan p-value=0,000; kandungan protein p-value=0,773; kandungan lemak p-value=0,918; kandungan karbohidrat p-value=0,983. Variasi pencampuran tepung okra dan tepung garut berpengaruh signifikan terhadap sifat fisik dan aktivitas antioksidan, namun tidak mempengaruhi kandungan makronutrien kue cubit.
References
Adnyana, P.B. 2017. Pengantar Statistika Analisis Data Tugas Otentik dengan SPSS. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.
Agustiana, E.R. 2020. Pengaruh Formulasi Tepung Umbi Garut Dan Tepung Beras Ketan Terhadap Mutu Klepon Buah Naga Merah. Malang : Universitas Brawijaya.
Agustiana, A., Waluyo, W., Widiany, F.L. 2020. Sifat Organoleptik dan Kadar Serat Pangan Mie Basah dengan Penambahan Tepung Okra Hijau (Abelmuschus esculentum L.). Jurnal Gizi 9(1): 131–141.
Amalia, R. 2014. Karakterisasi Fisikokimia dan Fungsional Tepung Komposit Berbahan Dasar Beras, Ubi Jalar, Kentang, Kedelai, dan Xanthan Gum. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Atmadja, G.S. 2006. Pengembangan Produk Pangan Berbahan Dasar Jagung Quality Protein Maize (Zea mays L.) dengan Menggunakan Teknologi Ekstrusi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Prevalensi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Erawati. 2012. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Garcinia daedalanthera Pierre dengan Metode DPPH (1,1-Difenil Pikrilhidrazil) dan Identifikasi Golongan Senyawa Kimia dari Fraksi Paling Aktif. Depok : Universitas Indonesia.
Faridah, A. 2016. Pengaruh Umur Simpan Buah Naga dan Jenis Pelarut Terhadap Ekstraks Betasianin dari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus). J REKAPANGAN 11(2): 1–11.
Farikha, I.N. 2013. Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Bahan Penstabil Alami terhadap Karakteristik Fisikokimia Sari Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Selama Penyimpanan. Jurnal Teknosains Pangan 2(1): 30–38.
Fauza, A., Djamiatun, K., Al-Baarri, A.N. 2019. Studi Karakteristik dan Uji Aktivitas Antioksidan dari Tepung Buah Okra (Abelmoschus esculentus). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 8(4): 137–142.
Franklin, A.M., Suzuki, A., Hongu, N. 2015. Okra College of Agriculture and Life Science Cooperative Extension. Diakses dari https://extension.arizona.edu/ pada 9 April 2021.
Hima, A. 2016. Tinjauan Sifat Fisik, Sifat Organoleptik, dan Kadar Serat pada Produk Kue Kering dengan Variasi Campuran Tepung Beras Merah. Yogyakarta : Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta.
Imanningsih, N. 2012. Profil Gelatinasi Beberapa Formulasi Tepung-tepungan untuk Pendugaan Sifat Pemasakan. Penel Gizi Makan 35(1): 13–22.
Indriaty, F., Sjarif, S.R. 2018. Pengaruh Penambahan Sari Buah Nenas pada Permen Keras. Jurnal Penelitian Teknologi Industri 8(2): 129–140.
Istiqomah, A., Rustanti, N. 2015. Indeks Glikemik, Beban Glikemik, Kadar Protein, Serat, dan Tingkat Kesukaan Kue Kering Tepung Garut dengan Substitusi Tepung Kacang Merah. Jurnal of Nutrition College 4(2): 620–627.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Marsono, Y. 2002. Indeks Glisemik Umbi-Umbian. Agritech 22(1): 13–16.
Rahmatul, F. 2015. Cara Cepat Usir Asam Urat. Yogyakarta : Medika.
Roy, A., Shrivastava, S.L., Mandal, S.M. 2014. Function Properties of Okra Abelmoschus esculentus L. (Moench): Tradisional Claims and Scientifc Evidences. Plant Science Today 1(3): 121–130.
Rukmana, R. 2000. Usaha Tani Jahe. Yogyakarta : Kanisius.
Rusmono, M., Nasution, Z. 2014. Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Industri. Diakses dari http://repository.ut.ac.id pada tanggal 9 April 2021.
Sacks, E.J., Francis, D.M. 2001. Genetic and Environmental Variation for Tomato Flesh Color in a Population of Modern Breeding Lines. J Amer Soc Hort Sci 126(2): 221–226.
Soedarya, A.P. 2013. Budidaya Usaha Pengolahan Agribisnis Nanas. Bandung : Pustaka Grafika.
Sundari, D., Almasyhuri, A., Lamid, A. 2015. Pengaruh Proses Pemasakan terhadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pangan Sumber Protein. Media Litbangkes 25(4): 235–242.
Widiany, F.L. 2019. Indeks Glikemik Nugget Berbahan Campuran Tepung Belut (Monopterus albus) dan Tepung Tempe untuk Dukungan Gizi Pasien Hemodialisis Diabetik. Ilmu Gizi Indonesia 3(01): 35–44.
Widiany, F.L., Prasetyaningrum, Y.I., Afriani, Y. 2020. Pemanfaatan Buah dan Sayur Sebagai Upaya Antisipasi Konstipasi pada Anak di TK Mekar Siwi Panjen Maguwoharjo, Depok, Sleman. Jurnal Pengabdian Dharma Bakti 3(2): 15–19.
Winarsi. 2011. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta : Kanisius.
Winarti, S. 2010. Makanan Fungsional. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Full Text: PDF
Refbacks
- There are currently no refbacks.