Evaluasi Kualitas Petikan terhadap Mutu Teh Hitam CTC di Kebun Wonosari, Malang, Jawa Timur
Abstract
Teh hitam merupakan produk olahan yang berasal dari tanaman Camellia sinensis yang diolah melalui proses oksidasi enzimatis. Pabrik Teh Wonosari memproduksi teh hitam yang diproses secara CTC. Pucuk teh untuk produksi berasal dari Afdeling Wonosari dan Gubug Lor yang dipetik dengan sistem borongan sehingga pemetik lebih mementingkan kuantitas dibandingkan kualitas yang didasarkan pada kehalusan petikan teh. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas pemetikan pucuk teh terhadap mutu teh hitam yang dihasilkan. Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan metode pengumpulan data primer dan sekunder yang akan diolah dengan menggunakan rataan dan persentase lalu dibandingkan dengan standar perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata analisis pucuk mencapai nilai MS (Memenuhi Syarat) sebesar 60,5% sehingga menghasilkan nilai rendemen 20% dengan persentase hasil teh yang memenuhi kualitas ekspor yaitu 76%. Hasil rata-rata analisis pucuk terendah yaitu dengan nilai MS (Memenuhi Syarat) sebesar 58,0% sehingga menghasilkan nilai rendemen 21,07% dengan persentase teh yang memenuhi kualitas ekspor lebih sedikit yaitu 74%. Kesimpulannya, kehalusan pucuk teh hasil pemetikan berpengaruh terhadap rendemen dan kuantitas tiap jenis mutu teh yang dihasilkan.
References
Anggraini, Q. D., Haryono, & Aksioma, D. F. (2016). Pengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hitam di PTPN XII Unit Sirah Kencong. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 5(2), 327–332.
Anjasari, I. R. . (2016). Katekin Teh Indonesia : Prospek dan Manfaatnya. Jurnal Kultivasi, 15(2), 99–106. https://doi.org/10.24198/kultivasi.v15i2.11871
Astekpol. (2021). Standar Operasi Prosedur Pengolahan dan Penyimpanan. PTPN XII Wonosari. Malang
Azizah, F. U., Hamidah, S., & Dewantoro, V. (2019). Analisis Pengendalian Kualitas Produk Teh Hitam di Unit Produksi Pagilaran PT. Pagilaran Keteleng, Blado, Batang, Jawa Tengah. Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi, 20(1), 65–80.
Dewi, S., & Purwono. (2019). Mutu Petik Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Kebun Bedakah, Wonosobo, Jawa Tengah. Buletin Agrohorti, 7(3), 337–342. https://doi.org/10.29244/agrob.v7i3.30261
Hamida, M., Saati, E. A., Winarsih, S., & Daely, B. F. (2022). Pengaruh Waktu Oksidasi Enzimatis Dan Suhu Pengeringan Terhadap Kualitas Fisik dan Organoleptik Teh Hitam-Orthodox. J. Sains Dan Teknologi Pangan, 7(1), 4735–4751.
Handayani, R. R., & Syarifuddin, S. (2017). Evaluasi Sensori Teh Hitam CTC (Crushing, Tearing, Curling) berdasarkan Petikan dan Suhu Pengeringan dengan Metode Logika Fuzzy (Studi Kasus di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Wonosari, Lawang). J.Fd.Life.Sci., 1(1), 21–31. https://doi.org/10.21776/ub.jfls.2017.001.01.03
Haq, M. S., Mastur, A. I., & Karyudi. (2016). Teknik Pemangkasan dan Aplikasi Pupuk Daun untuk Meningkatkan Produksi Peko Pada Pertanaman Teh Tahun Pangkas Keempat. Penelitian Teh dan Kina, 19(1), 7–14.
Imannianty, A., & Juwitaningtyas, T. (2022). Analisis Pucuk Teh Layak Olah (APLO) Pada Bahan Baku Teh Hitam Orthodoks dengan Metode Pemetikan Mekanis di PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Kertamanah Kab. Bandung, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri, 10(3), 342–351.
Kusumawati, A., & Triaji, A. (2017). Perbandingan Penggunaan Mesin Petik dan Petik Tangan Terhadap Hasil Produksi Pucuk Teh (Camellia Sinensis (l.) O. Kuntze) di Perkebunan Kayu Aro PTPN VI Kabupaten Kerinci Jambi. Jurnal Agroteknose, 8(2), 36–44.
Liem, J. L., & Herawati, M. M. (2021). Pengaruh Umur Daun Teh dan Waktu Oksidasi Enzimatis Terhadap Kandungan Total Flavonoid pada Teh Hitam. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 10(1), 41–48. http://dx.doi.org/10.23960/jtep-l.v10.i1.41-48
Manumono, D., & Listiyani. (2023). Kajian Perkembangan Teh di Indonesia. AGRIFITIA : Journal of Agribusiness Plantation, 2(2), 133–146. https://doi.org/10.55180/aft.v2i2.281
Maska, D. W. A., Hariyadi, & Suwarto. (2022). Penanganan Panen dan Pascapanen Teh Hitam CTC (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Kebun Rancabali, Bandung, Jawa Barat. Bul. Agrohorti, 10(3), 397–407.
Mutia, Y., & Trimo, L. (2019). Beberapa Faktor Penyebab Ketidaksesuaian Proses Produksi Teh Hitam Othodox di Pabrik XYZ. Agroindustri Jurnal, 9(2), 83–93. https://ejournal.unib.ac.id/index.php/agroindustri
Novidiyanto, S. (2022). Karakteristik Kimia dan Aktifitas Antioksidan Teh Hijau Tayu dari Provinsi Bangka Belitung dan Teh Hijau Komersial. Jurnal Gizi Dan Kesehatan (JGK), 2(1), 74–81.
Ramanda, M. R., Nurjanah, S., & Widyasanti, A. (2021). Audit Energi Proses Pengolahan Teh Hitam (CTC) dengan Sistem Pengambilan Keputusan Metode Space. Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering), 10(2), 183–192. https://doi.org/10.23960/jtep-l.v10i2.183-192
Rosida, D. F., & Amalia, D. (2015). Kajian Pengendalian Mutu Teh Hitam Crushing, Tearing, Curling. J. Rekapangan, 9(2), 59–73.
Sari, D. N., & Juwitaningtyas, T. (2022). Analisis Mutu Teh Hitam Ortodoks Kualitas Rendah di PT Perkebunan Nusantara VIII Kebun Kertamanah Bandung, Jawa Barat. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri, 10(3), 378–387.
Sriwijayanti, N., Saati, E. A., & Winarsih, S. (2021). Karakterisasi Mutu Teh Hitam Metode CTC (Crushing, Tearing, Curling) di PTPN XII Kebun Bantaran Bagian Sirah Kencong. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pangan, 7(2), 23–31.
Sudaryat, Y., Kusmiyati, M., Pelangi, C. R., Rustamsyah, A., & Rohdiana, D. (2016). Aktivitas Antioksidan Seduhan Sepuluh Jenis Mutu Teh Hitam (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Indonesia. Jurnal Sains Teh dan Kina, 18(2), 95–100. https://doi.org/10.22302/pptk.jur.jptk.v18i2.70
Thanoza, H., Silsia, D., & Efendi, Z. (2016). Pengaruh Kualitas Pucuk dan Persentase Layu terhadap Sifat Fisik dan Organoleptik Teh CTC (Crushing Tearing Curling). Jurnal Agroindustri, 6(1), 42–50. https://doi.org/10.31186/j.agroind.6.1.42-50
Full Text: PDF
Refbacks
- There are currently no refbacks.