IDENTIFIKASI PORANG GLUKOMANAN HASIL OPTIMASI EKSTRAKSI MENGGUNAKAN FTIR, SEM DAN NMR

Anni Faridah JURNAL TEKNOLOGI PANGAN

Abstract


ABSTRACT

The purpose of this study was to identify porang glucomannan result of optimization of extraction used FTIR, SEM, 1H-NMR and 13C-NMR to determine the microstructure, functional groups, and molecular structure of tubers porang glucomannan. Glucomannan extraction optimization using response surface method with ethanol. The identification results showed that the functional groups of glucose-mannose has extracted spectrum wave numbers, ie from 810.05 to 894.91 cm-1. While asetilnya functional groups, namely the 1730.03 cm-1 wave numbers, type vibration field C = O. In type vibration COC field has wave numbers, ie 1249.79 cm-1 mannose glucose spectrum of functional groups will be more sharply with the high levels of glucomannan. Micro granule structure extraction results had higher levels of hygiene or components fewer and fewer impurities. 1H-NMR spectra clearly that had glucose-mannose groups with chemical shifts ranged from d 3.29 to 4.45, while the 13C NMR showed the presence of several groups of glucose and mannose. Acetyl group chemical shift 181.4 ppm and 23.1 ppm on the C-6 glucose or mannose residues. Identification of flour porang with NMR strengthen the results of FTIR identification

Keywords : porang glucomannan, identification, FTIR, SEM, NMR

ABSTRAK

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi porang glukomanan hasil optimasi ekstraksi menggunakan FTIR, SEM, spektrum 1H-NMR dan 13C-NMR untuk mengetahui mikrostruktur, gugus fungsi, dan struktur molekul glukomanan dari umbi porang. Optimasi ekstraksi glukomanan menggunakan metode respon permukaan dengan pelarut etanol. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa gugus fungsi glukosa-manosa hasil ekstraksi mempunyai spektrum bilangan gelombang, yaitu 810,05 – 894,91 cm-1. Sedangkan gugus fungsi asetilnya, yaitu pada bilangan gelombang 1730,03 cm-1 tipe getaran bidang C=O. Pada tipe getaran bidang C-O-C  mempunyai bilangan gelombang, yaitu 1249,79 cm-1 Spektrum gugus fungsi glukosa manosa akan semakin tajam dengan semakin tingginya kadar glukomanan. Mikro stuktur granula hasil ekstraksi memiliki tingkat kebersihan yang semakin tinggi atau komponen pengotor semakin sedikit. Spektrum 1H-NMR  jelas yaitu memiliki gugus glukosa-manosa dengan pergeseran kimia berkisar  d 3,29 – 4,45, sedangkan 13C NMR  menunjukkan adanya beberapa gugus glukosa dan manosa. Gugus asetil  pergeseran kimia 181,4 ppm dan 23,1 ppm pada C-6  residu glukosa atau manosa. Identifikasi tepung porang dengan NMR memperkuat hasil dari identifikasi FTIR.

Kata kunci : porang glukomanan, identifikasi, FTIR, SEM, NMR


Full Text: DOWNLOAD

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Copyright @ 2007 Department of Food Technology Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur
______________________________________________________________________

Pusat Publikasi | Teknologi Pangan | Fakultas Teknik (Gedung Giri Reka ) | Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur, Indonesia

Jln. Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar Surabaya, 60294 Email : jtp@upnjatim.ac.id