PEMBUATAN ROTI MANIS (KAJIAN SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DAN KULIT MANGGIS DENGAN PENAMBAHAN GLUTEN) Making Sweet Bread (Study Of Wheat Flour : Mangosteen Skin Flour Substitution And Gluten Addition )

Ulya Sarofa, Sri Djajati dan Siti Nur C. JURNAL TEKNOLOGI PANGAN

Abstract


Abstract

Sweet bread is one of processed products resulting from the baking process of dough that has been fermented. Sweet bread making process consists of mixing , fermentation, forming and baking. The substitution of mangosteen skin flour to wheat flour was to enhance antioxidant activity and fiber content. The aim of the research was to determine the best treatment of substitution mangosteen skin flour to wheat flour and addition of gluten to produce good quality  sweet bread. This study used a completely randomized design (CRD) which are arranged in factorial with 2 factors and repeated three times. Factor 1 is the substitution mangosteen skin flour to wheat flour (wheat fluor : mangosteen skin fluor  were (100:0); (97,5:2,5); (95:5); (92,5:7,5) ) and  factor 2 is the addition of gluten ( 0,35 %; 0,7 % and 1,05 %). Best results are obtained at treatment with substitution of wheat flour:  mangosteen skin flour 95%: 5% with the addition of gluten 0.35% ,  having the following criteria: water content 23.62%, ash content of 0.31%, the antioxidant activity  20.71%,  protein content 8.11%,  fiber content 0.71%, the amount of pore  51 /cm2,  development volume 53.79% with a value of hedonic test were 136 in taste, 155 in color , 151.5 in aroma and 167.5 in texture.

Keywords: sweet bread,  mangosteen skin flour, gluten

Abstrak

Roti manis merupakan produk - produk olahan yang merupakan hasil proses pemaggangan
adonan  yang  telah  difermentasi.  Proses  pembuatan  roti  manis  terdiri  dari  pencampuran  atau
pengadukan, fermentasi, pembentukan dan pemanggangan. Substitusi tepung kulit manggis. Penelitian
ini bertujuan : 1). Untuk mengetahui proporsi tepung terigu : tepung kulit manggis dan penambahan
gluten terhadap roti manis yang dihasilkan, 2). Untuk mengetahui ada tidaknya interaksi antara substitusi
tepung  terigu :  tepung  kulit  manggis  dan  penambahan  gluten  terhadap  kualitas  roti  manis  yang
dihasilkan, 3).  Untuk menentukan kombinasi perlakuan terbaik antara tepung terigu : tepung kulit manggis dan penambahan gluten sehingga dihasilkan roti manis dengan kualitas bagus. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara factorial dengan 2 faktor dan diulang sebanyak dua kali ulangan. Faktor 1 adalah substitusi tepung terigu : tepung kulit manggis. Faktor 2 adalah penambahan gluten. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan dengan substitusi tepung terigu : tepung kulit manggis. 95% : 5% dengan penambahan gluten 0,35% b/b (T3P1) yang mempunyai kriteria sebagai berikut : kadar air 23,62%, kadar abu 0,31%, aktifitas antioksidan 20,71%, kadar protein 8,11%, kadar serat kasar 0,71%, jumlah pori - pori 51 cm2, volume pengembangan 53,79% dengan nilai organoleptik rasa uji hedonik rasa 136, uji hedonik warna 155, uji hedonik aroma 151,5, uji hedonik tekstur 167,5.

 

Kata Kunci: tepung kulit manggis, gluten, roti



Full Text: DOWNLOAD

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Copyright @ 2007 Department of Food Technology Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur
______________________________________________________________________

Pusat Publikasi | Teknologi Pangan | Fakultas Teknik (Gedung Giri Reka ) | Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur, Indonesia

Jln. Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar Surabaya, 60294 Email : jtp@upnjatim.ac.id