KAJIAN PENGENDALIAN MUTU TEH HITAM CRUSHING, TEARING, CURLING

Dedin F. Rosida Dina Amalia

Abstract


ABSTRACT

Quality control is an attempt to maintain quality to conform to the quality standards expected, while the quality of a material is defined as a collection of distinctive properties that distinguish each of one such material and have a real influence in determining the degree of consumer acceptance. Implementation of quality control is an important part of the activities quality management in an effort to maintain and improve the quality of a product. CTC tea quality control carried out at each stage of the production process. Treatment at the beginning of a process that does not comply with the standards that have been set will affect the next process. Such as in the process of withering, wilting percentage specified standard is 70%, if this percentage is not achieved then the next process is grinding can not be done. To overcome this, the quality control in the process of withering further enhanced in the setting of temperature, humidity, and the reversal is done until it is enough to achieve the specified percentage of wilting. Analysis of the final product CTC black tea which includes testing of water content, organoleptic, and volume testing. If it turns out there is a late tea powder that does not comply with the standards that the water content of 3 to 4.5% and the corresponding ratings ALI (appeareance, Liquor, Infushed) as well as the appropriate density then performed counter measures such as drying the tea powder.
Key Words: CTC tea, Quality, Control
ABSTRAK

Pengendalian mutu adalah suatu usaha untuk mempertahankan mutu dari produk yang dihasilkan agar sesuai dengan standar mutu yang diharapkan, sedangkan mutu suatu bahan didefinisikan sebagai kumpulan sifat-sifat khas yang dapat membedakan masing-masing dari suatu bahan tersebut dan mempunyai pengaruh yang nyata di dalam menentukan derajat penerimaan konsumen. Pelaksanaan pengendalian mutu merupakan bagian terpenting dari kegiatan pengelolahan manajemen mutu sebagai upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu suatu produk. Pengendalian mutu teh CTC dilakukan pada tiap tahap proses produksi. Perlakuan pada proses awal yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan akan berpengaruh pada proses selanjutnya. Seperti misalnya pada proses pelayuan, standar presentase kelayuan yang ditentukan yaitu 70%, jika presentase ini belum tercapai maka proses selanjutnya yaitu penggilingan tidak bisa dilakukan. Untuk mengatasi hal ini maka pengendalian mutu pada proses pelayuan lebih ditingkatkan pada pengaturan suhu, kelembaban, dan pembalikan yang dilakukan hingga dirasa cukup untuk mencapai presentase kelayuan yang ditentukan. Analisa produk akhir teh hitam CTC yang meliputi pengujian kadar air, pengujian organoleptik, dan pengujian volume. Jika ternyata terdapat bubuk teh akhir yang tidak sesuai standar yaitu dengan kadar air 3-4,5% dan sesuai penilaian ALI (Appeareance, Liquor, Infushed) serta densitas yang sesuai maka dilakukan tindakan penanggulangan seperti misalnya melakukan pengeringan ulang bubuk teh karena setelah dilakukan pengujian didapatkan kadar air yang lebih dari 3-4,5%.

Kata Kunci : Teh hitam, CTC, kualitas, pengendalian


Full Text: PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Copyright @ 2007 Department of Food Technology Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur
______________________________________________________________________

Pusat Publikasi | Teknologi Pangan | Fakultas Teknik (Gedung Giri Reka ) | Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur, Indonesia

Jln. Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar Surabaya, 60294 Email : jtp@upnjatim.ac.id